Huang Yue Li melihat matanya, sambil berkata: "Begitukah? Coba lagi?"
Ia menggunakan Teknik Mata Menindik Langit, dengan ringan mempengaruhi alam bawah sadar Cai Wei.
Mata Cai Wei tiba-tiba menjadi buram.
Namun setelah beberapa saat, Cai Wei menggeleng-gelengkan kepalanya: "Nona Muda Ketiga, pelayan ini sungguh tidak mempunyai ingatan itu!"
Huang Yue Li tahu ia tidak berbohong. Melambaikan tangannya, ia berkata: "Baiklah, aku tahu. Beristirahatlah."
Setelah Cai Wei pergi, Huang Yue Li menutup matanya sebentar untuk berpikir. Ia kemudian pergi ke halaman.
Bagian belakang halaman tidak lagi tampak bobrok. Sejak dipekerjakannya pelayan-pelayan dalam jumlah besar, halaman itupun mengalami transformasi. Tidak hanya Huang Yue Li membuat desainnya, namun banyak bunga-bunga indah dan tanaman yang ditanam.
Saat para pelayan melihat Huang Yue Li berjalan keluar, mereka memberikan hormat padanya.
"Salam kepada Nona Muda Ketiga!"
"Hormat bagi Nona Muda Ketiga!"
Huang Yue Li memanggil beberapa pelayan, sambil menunjuk ke batu di taman bagian timur laut: "Beberapa dari kalian, hancurkan batu di taman itu untukku!"
"Apa?"
Mereka saling melihat satu sama lain, mengira bahwa mereka salah dengar.
Batu taman itu telah berada di halaman belakang cukup lama. Bisa dibilang itu adalah hiasan utama. Dan mau dihancurkan begitu saja?
Huang Yue Li mengulangi perkataannya: "Kau tidak salah dengar. Hancurkan batu taman itu. Sudah beberapa waktu aku mengajari kalian teknik kultivasi. Melihat kalian berlatih dengan baik, menghasilkan hasil yang bagus, tapi kalian masih belum bisa menghancurkan batu taman?"
"Kami tidak berani. Mohon tunggu sebentar Nona Muda Ketiga, akan kami lakukan segera!"
Nona Muda Ketiga mengajari mereka teknik kultivasi yang berharga, kebaikan ini terlalu mulia. Setara dengan memberikan mereka kehidupan yang baru.
Sebagai hasilnya, para pelayan memperlakukan Huang Yue Li sebagai dewa mereka. Memberikan sumpah kesetiaan mereka seumur hidup, tidak berani untuk melawannya.
Tidak lama kemudian, batu taman yang seukuran kolam kecil berubah menjadi tumpukan batu kerikil.
Pelayan itu kembali untuk melapor: "Nona Muda Ketiga, pelayan ini sudah selesai. Ahli penata taman mana yang hendak anda undang untuk mendesain ulang?"
Huang Yue Li menggelengkan kepalanya: "Tidak perlu. Pergi hancurkan yang itu juga!"
Pelayan selanjutnya melihat ke belakang dan sadar bahwa Nona Muda Ketiga menunjuk pada koridor Sayap Barat! Koridor ini menempel pada seluruh bagian bangunan. Jika bagian itu dihancurkan, maka akan menghancurkan seluruh desain bangunan. Tidak akan terlihat berbeda dari bangunan konstruksi.
Apakah Nona Muda Ketiga sudah gila?
Bagaimanapun juga, sikap Huang Yue Li sangat tegas. Semua mendengarkan perintahnya, dan pergi untuk menghancurkan koridor itu.
"Penuhi lubang air ini untukku …. "
"Pindahkan pohon itu untukku …. "
Huang Yue Li menghabiskan pagi harinya untuk memerintah para pelayannya. Seluruh bagian halaman belakang pun berakhir hancur. Pemandangannya tampak bagaikan pasca tiupan angin topan.
Awalnya para pelayan berpikir kalau Nona Ketiga hendak merenovasi halaman. Tapi ia malah menghancurkannya, tidak masuk akal dan tampak tidak berbentuk. Apa yang dilakukannya tampak seperti sedang melampiaskan amarah.
Mungkinkah dia diprovokasi oleh seseorang?
Cai Wei berusaha menghentikannya, namun tidak berhasil. Ia sangat ketakutan apabila ada sesuatu yang salah pada otak Nonanya.
Huang Yue Li mengabaikan tatapan masa bodoh mereka. Sambil berdiri di tengah-tengah puing-puing bangunan itu, Ia memandang ke posisi matahari. Jarinya yang lembut bagaikan batu giok menunjuk ke atas, sambil menyipitkan matanya, ia mulai menghitung.
Sejak kelahirannya kembali, ia merasakan keanehan pada halamannya. Walaupun penampilannya sangat menarik, dibangun dengan sangat spesial. Secara rahasia taman itu selaras dengan atribut surga dan dunia.
Bangunan-bangunan di sekeliling halaman, secara tidak sengaja membentuk sebuah susunan yang tersembunyi.