Di tengah-tengah kekacauan ini, Huang Yue Li diam-diam berjalan di sepanjang tembok mencari tempat untuk bersembunyi.
Pada malam hari, Istana Kerajaan terdengar tenang dan sunyi. Bahkan jika seorang kasim atau pelayan istana sesekali lewat, mereka akan berjalan pelan-pelan sambil membawa lenteranya.
Dengan tenang Huang Yue Li menghindari mereka pada saat ia berjalan menuju lokasi yang lebih terpencil.
Ketika ia hendak melewati koridor.
Tiba-tiba sebuah kekuatan besar datang dari belakangnya, menarik Huang Yue Li ke dalam ruangan.
Huang Yue Li tidak pernah menyangka bahwa akan ada seseorang yang sangat kuat menyerangnya. Tanpa satu pun peringatan atau tanda, ia tidak merasakan kehadiran apa pun.
Pada waktu Huang Yue Li dapat beraksi, ia telah ditahan ke pintu. Sementara kedua pergelangan tangannya terkunci oleh pegangan besi di atas kepalanya.
Sosok jelas seorang lelaki menekannya, menutup jarak di antara mereka.
