"Saya dengarnya saja langsung tahu kalau ibunya yunna dan dokter axel itu pasti cantik, ramah dan,,, " nita membayangkan sosok wanita yang diceritakan oleh dokter edwin dengan menggabungkan wajah yunna yang cantik dan dokter axel yang tampan.
"Sempurna " sambung nita seraya memperlihatkan senyuman lebarnya.
Dokter edwin tersenyum dan mengerutkan dahinya, "bisa-bisanya kamu bersikap biasa saja setelah aku ceritakan wanita lain "
Nita menyipitkan matanya, "saya senang sekali dokter, habisnya nama kami hampir sama walaupun saya tidak akan bisa dibandingkan dengan wanita sempurna seperti ibunya yunna "
Dan kali ini dokter edwin menggelengkan kepalanya.
"Kamu terlalu merendah saja " ucapnya, "padahal mungkin kamu lebih baik dari siapapun "