Chereads / miyo21 / Chapter 2 - Pertemuan

Chapter 2 - Pertemuan

diyah : ...

dokter : cukup ganteng pacarmu, dia berlari dengan nafas tersengal - membawamu kemari. berterima kasihlah padanya dan jangan lupa perkenalkan kepadaku...hehehe ujar dokter

diyah pun terdiam sejenak memikirkan apa yang terjadi dan mencoba mengingat sebelum dia terjatuh pingsan...samar - samar diyah mengingat wajah lelaki itu tapi dia tidak tahu dan kenapa lelaki itu menolongnya. diyah pun mencoba berdiri dan diyah terkulai lemas dan merasakan sakit yang luar biasa di belakang badanya.

diyah : aw...apa aku terluka kenapa dokter tidak bilang. sakit sekali

diyah mencoba meraba dibalakangnya dan tidak ada apa - apa, diyah pun berteriak memanggil dokter dan dokter datang untuk memeriksa kembali

donter : tidak ada apa- apa, mungkin kamu masih syok saya akan menambahkan obat agar kamu tidak merasakan sakit.isrhtlah yang cukup.

diyah pun isrht dan tertidur dengan lelap

keesokan paginya diyah sudah boleh pulang dan kondisinya sudah membaik, tapi ada satu yang buat diyah heran...

diyah : tadi malam aku merasa ada seseorang disini tapi apa mungkin itu hanya mimpi dan bunga ini siapa yang memberi, kemaren tidak ada bunga disini.pasti perawat yang memberikannya.

dia pun keluar dari rumah sakit dan menghampiri meja Administrasi.

diyah : permisi saya mau tanya siapa yang datang kerungan saya tadi malam tengah malam

administrasi: mohon maaf mba, tidak ada yang boleh keluar masuk rumah sakit sembarangan dan jam berkunjung hanya dibatasi samapi jam 9, jadi tidak ada kemungkinan ada orang diruangan mba.

diyah hanya terdiam dan berjalan menuju pintu keluar dan dalam hati dia merasa ada yang memperhatikan gerak geriknya dari tadi.

diyah : hanya perasaan, jangan dipikirkan. tidak mungkin orang itu memperhatiknku...kenapa matanya hanya melihatku dan hanya aku sendiri yang berjalan disni.tuhan tolong aku...

sedikit berlari kecil dia berhasil keluar dan memanggil taksi untuk mengantarnya pulang.

supir taksi pun menanyakan jalan roadkan mba. Diyah terdiam lagi dan belum sempat bertanya supir taksi sudah melaju dengan kencang. dan dalam perjalanan diyah mencoba bertanya

diyah : pak kenapa bapak tau alamat rumah saya, sayakan belum bilang.jangan jangan bapak...

taksi : oh tidak mba jangan berpikiran terlalu jauh. saya hanya disuruh dengan pacar mba tadi dan hari ini pun dia sudah membayar saya jadi mba tidak usah keluar uang.sunggu beruntung lelaki yang tampan dan perempuan yang cantik

diyah : pacar...lelaki siapa pak ?saya tidak punya.saya masih sendiri.

taksi : betul kata pacar mba tadi ternyata mba malu - malu mengakui hubungan kalian.

dan belum sempat diyah menjawab taksi sudah sampai dirumah diyah. dan diyah pun berlalu menaiki tangga rumahnya dan betapa terkejutnya diyah melihat surat dengan banyak tulisan kasar dengan noda berwarna merah.diyah membaca dan mencium aroma bau busuk dan noda itu ternyata darah. diyah berteriak dan berlari kedalam rumah dengan terburu - buru....

bersambung...