Chereads / Trouble Is A Friend / Chapter 24 - Arvi Dirga & Renata Malini

Chapter 24 - Arvi Dirga & Renata Malini

Matahari tak malu menampakan dirinya. Membuat Arsen kembali bergemul dengan selimutnya. Ia masih ngantuk, tak sedikitpun berniat untuk bangun. Padahal diluar sana Natasha sudah siap untuk berangkat sekolah. Natasha menemui Om Reza. Dia ingin bertanya mengenai masalah kemarin. Menanyakan siapa mereka.

"Om," panggil Natasha ketika melihat Om Reza berjalan sudah rapi dengan pakaiannya.

Wanita yang terlihat masih muda, usianya sekitar 30 tahunan. Anak laki-laki yang dilihat Natasha kemarin kini berada digendongan Om Reza.

"Kenapa Natasha? Ada masalah dengan Arsen?"

"Em... itu saya," Natasha bingung untuk bertanyanya.

"

"Eh kenalin. Ini tante Renata, Mama tirinya Arsen dan ini anak Om namanya Arvi."

Ucapan Reza barusan seperti sebagai jawaban kebingungan Natasha. Natasha harus merangkai seperti puzzle yang tercecer untuk mengetahui jawabannya.

"Calon istrinya Arsen?" tanya Renata, sambil tersenyum mengusap lembut kepala Natasha. Reza hanya tersenyum menanggapinya. Karena Ia memang menganggap Natasha calon menantunya.

"Saya asistennya Arsen, tante."

Renata menggeleng tersenyum. Ia sudah tahu semuanya, suaminya itu menceritakannya.

"Permisi, maaf saya mau melaporkan."

"Tuan Arsen belum bangun. Mungkin tidak akan bersekolah," ucap Aryo.

"Bujukin dia sekolah ya," ucap Reza pada Natasha.

"Ah... Iya Om."

Natasha pun izin pamit untuk menemui Arsen.

***

Natasha bersidekap dada ketika melihat Arsen tidur dengan seenaknya. Selimut yang sekarang ada lantai, bantal-bantal juga berserakan dilantai. Bagaimana dia tidur?

Natasha menggoyangkan tubuh Arsen, berusaha membangunkannya.

"Arsen bangun udah siang! Nanti terlambat sekolahnya!"

"Masih ngantuk," jawab Arsen dengan suara serak khas bangun tidur.

Natasha mencoba membalikan tubuh Arsen, meraih tangannya untuk menarik Arsen agar terduduk.

"Arsen bangun! Cepet mandi!" omel Natasha tak sabaran.

"Mandiin," rancau Arsen.

"Ih, ngigo ni anak!"

"Arsen cepet ah bangun! Udah siang ini!"

Dengan mata yang masih setengah terbuka, Arsen berjalan ke kamar mandi. Dalam keadaan setengah sadar, Arsen bisa patuh pada Natasha. Setelah Arsen masuk kedalam kamar mandi, Natasha membereskan tempat tidur Arsen. Ia juga menyiapkan seragam Arsen, setelah itu keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan untuk mereka.

***

"Makan."

Arsen mengambil roti sandwich dari tangan Natasha. Memakannya dengan malas.

"Yo... pake mobil yang item," titah Arsen.

"Baik Tuan."

Arsen pun berjalan menuju lift, diikuti Natasha dibelakangnya yang sudah membawa tas Arsen. Ketika sampai di luar Mansion, para penjaga sudah berbaris juga menunduk sebagai penghormatan untuk Arsen.

Natasha ikut masuk kedalam mobil, duduk tepat disamping Arsen.

"Gue boleh nanya gak?"

"Gak!" jawab Arsen langsung.

Natasha menggerutu kesal, baru juga tanya begitu. Ia kemudian mengekuarkan ponselnya, mengcheck siapa tahu ada pesan.

Kalo boleh jujur, Natasha sebenarnya gelisah. Ia takut jika diluaran ada yang mengancam keselamatannya. Jika bersama Arsen atau berada di Mansion, Ia yakin pasti aman, tapi jika diluaran siapa yang bisa menjamin? Ia yakin tantenya itu tidak akan tinggal diam, melihat dirinya yang berada di Mansion ini.

Di sekolah pun, Dita pasti akan memata-matainya. Ah iya, hari ini Ia akan mendapatkan reaksi baru dari para siswa di sekolah, pasalnya kini Ia akan terus berdekatan dengan Arsen yang statusnya sebagai asisten dari tuan muda tampan namun menyebalkan ini.

Huh... Ganteng-ganteng Nyebelin !!!

***