Kring… kring… kring….
Tiba-tiba saja handphone Hao Ran pun berbunyi ketika ia melangkah ke luar dari kantor kepolisian.
"Nomor ini dari rumah sakit…" gumam Hao Ran sambil menatap panggilan dari siapa itu. "Apa dokter itu lagi, ya?"
Mau tidak mau, Hao Ran pun mengangkat panggilan itu, dan menegaskan, "Hei, berhentilah menelepon k uterus-menerus! Aku kan sudah bilang pada mu, aku tidak akan mendonasikan sum-sum tulang belakang ku kepada siapa pun!"
"Hao… Hao Ran? Kau?" Li Zhi Jing auto tersentak begitu mendengar suara Hao Ran yang menjawab telepon itu.
"Zhi Jing?" Hao Ran memastikan.
"Ya, ini aku." jawab Li Zhi Jing.
"Kenapa kau menelpon… Tidak, tunggu sebentar, kau menelepon dari nomor rumah sakit?" tanya Hao Ran. "Apa hubungan antara kau dan orang yang menginginkan sum-sum tulang ku itu, Zhi Jing?"
"Kita bisa membuat kesepakatan jika kau bersedia mendonorkan sum-sum tulang belakang mu itu Hao Ran." ujar Li Zhi Jing.
"Heh, itu pasti Zhou Yi Cheng, kan?" terka Hao Ran.