Semua tempat telah di geledahnya, sampai kasur pun di angkat dan di periksa bagian bawahnya. Ternyata benda itu tetap tak berhasil di temukannya. Grisella makin panik. Kini tinggal bagian dalam almari yang belum di periksanya. Almari itu di kunci dan kuncinya di bawa oleh Tante Cherry.
"Celaka! Ke buru dia datang nih. Sebaiknya, ku congkel saja pintu almari ini! persetan apa kata dia nanti, yang penting benda itu ku dapatkan lebih dulu. Kalau memang terpaksa harus minggat dari sini sebagai hukumannya, nggak apa-apa deh. Masih banyak tempat lain yang bisa ku diami!" gumam Grisella.
Trraak…! Pintu almari itu pun benar-benar di congkel Grisella dengan sebatang obeng. Rusak sudah bagian kuncinya. Almari itu pun di buka dan di geledah isinya. Pakaiannya menjadi acak-acakan, berhamburan keluar dan berserakan di lantai. Grisella yang kian gusar itu pun sama sekali tak mempedulikan keadaan tersebut. Ia sudah siap menanggung segala macam risiko yang akan di terimanya nanti.
