Sambil duduk di depan cermin riasnya, hati Holly bicara pada dirinya sendiri, "Sayang sekali Paman Yorgan sudah meninggal. Kalau saja Paman Yorgan belum meninggal, beliau pasti bisa membaca tulisan itu."
Di benak Holly sempat membayangkan wajah mendiang pamannya yang semasa hidupnya berprofesi sebagai dosen ilmu sejarah di sebauh perguruan tinggi itu. Paman Yorgan adalah papanya Valencia yang meninggal dalam sebuah musibah jatuhnya sebuah pesawat berpenumpang 68 orang.
"Kalau nggak salah Valencia masih menyimpan buku-buku milik papanya itu. Seingat ku, Paman Yorgan mempunyai kamus bahasa Palawa dan beberapa bahasa pra sejarah lainnya. Hmmm, sebaiknya ku pinjam saja buku-buku itu untuk mempelajari tulisan dalam benda itu.
Holly mengambil napas dalam-dalam. Ia menggelengkan kepala sendiri sambil memandangi wajahnya dalam cermin.