"Kenapa nggak mau?" tanya Billyon penasaran.
"Karena aku bukan istrinya, bukan pula kekasihnya." jawab Lia.
"Lalu, apa maksud mu mengajak ku datang ke undangan pribadi itu?" pancing Billyon lagi.
Dengan tetap tenang dan berkesan santai Lia menjawab, "Supaya dia nggak berani macam-macam pada ku. Seandainya dia punya niat nggak beres, maka niat itu akan disembunyikan rapat-rapat karena pertimbangan kehadiran mu di antara kami."
"Niat macam-macam itu niat yang bagaimana? Jelaskan dong!" desak Billyon sedikit memaksa.
Lia melirik agak kesal. Billyon hanya senyum-senyum di kulum.
"Yang jelas, ku lihat dari caranya memandang ku tadi pagi, dia tipe lelaki brengsek! Aku yakin dia punya hobby selingkuh dan sangat bangga kalau bisa menundukkan setiap wanita yang di kenalnya. Caranya membujuk ku agar mau menerima tawaran makan siangnya ini juga menandakan bahwa dia adalah seorang perayu yang berbahaya." jawab Lia.
