Dayang Surri geleng-geleng kepala lagi. Lalu ia pun berkata,
"Tidak ada yang bisa menghentikan keganasannya. Dia bukan hanya mengalami perubahan dalam bentuk keganasan asmara saja, tapi juga mempunyi kekuatan penghancur yang cukup dahsayat. Dia dapat membunuh lawannya dengan pandangan mata merahnya. Dia dapat menghisap kesakitan lawannya lewat tatapan mata juga. Hal itulah yang dulu ku khawatirkan saat ingin menyerahkan Pasak Sambung Nyawa pada mu, Nelson. Sebab… aku sendiri tak akan mampu menghadapinya. Kesaktian ku bisa terserap habis olehnya, dan roh ku bisa di hancurkan tanpa bekas lagi, baik di alam mu maupun di alam ku!"
"Gawat!" geram Nelson dengan gemetar.
"Satu-satunya orang yang bisa melumpuhkan keganasan dan kekuatan gaibnya adalah gadis seribu tahun." tambah Dayang Surri.
"Apa maksud mu? Gadis macam apa itu?" tanya Nelson heran.