Hujan deras di sertai hembusan angin kencang yang mirip amukan badai, telah membuat malam seperti di robek-robek kesunyiannya. Kilatan cahaya petir berkali-kali mencambuk bumi dengan pekikan menggelegar yang cukup ganas. Sebatang pohon di tepi jalanan tumbang seketika setelah di penggal oleh sang petir yang mengamuk, seakan memburu mangsanya hingga ke lorong-lorong sempit dan gelap. Lampu padam seluruhnya. Aliran listrik sengaja di matikan dari pusat untuk menghindari bahaya kebakaran.
Tidak seorang pun yang berani keluar rumah pada malam itu, kecuali seorang lelaki berusia 34 tahun, bertubuh sedang, berkulit cokelat muda, namun berdada bidang serta bahunya cukup kekar. Ia pernah menjadi atlit renang tingkat provinsi. Bahkan beberapa tahun yang lalu ia pernah menjadi salah satu kontingen yang di kirim untuk mengikuti PON untuk cabang olah raga renang.