Bulu kuduk Mosan langsung merinding mendegar kata-kata Lisnna. Terbayang dalam benaknya wajah Sange yang selalu memancarkan pandangan mata penuh dendam itu. Tapi ia masih bisa bertahan untuk memendam apa yang di ketahuinya tentang anak berusia 10 tahun itu.
Lanjut Lisnna, "Menurutnya, wajah bocah misterius itu sering muncul di sekelilingnya. Kadang seperti keluar dari kedalaman dinding, kadang juga tampak muncul di permukaan cermin rias di kamarnya yang ada di lantai atas itu…"
"Malahan sekitar pukul dua, jeritannya semakin keras karena ia melihat bocah itu keluar dari bantal di sampingnya." timpal Ebbon dengan nada penuh prihatin.
"Kami sudah coba menenangkan dia dengan berbagai cara. Memang untuk sesaat dia menjadi tenang. Namun sesaat kemudian seperti kambuh lagi, menjerit ketakutan dan merasa di gerayangi oleh tangan bocah berkulit hitam itu." kata Lisnna.