Kris berguling-guling ke arah dapur. Berguling ke tempat cucian piring. Ia melihat Jajang terkapar di depan kamar mandi pembantu. Kris tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia langsung tetap berguling karena dua lawannya itu menembak membabi-buta.
Tar, tar, tar…!
Tempat cucian piring habis di berondong oleh dua orang itu. Kris pindah tempat. Sambil berlari kea rah gudang ia menembak secara ngawut. Kemudian ia berguling ke tanah untuk mencapai samping gudang. Dari sana ia bisa memberi tembakan balas.
Dua orang itu terpencar, yang satu ke belakang gudang, yang satu ke depan gudang. Kris menampakkan diri dari persembunyiannya dengan sikap sigap menembak orang yang sedang berlari di depan gudang. Taaar…!
"Aaahg…!" orang itu tersentak, tepat di dahinya berlubang. Kris baru ingin bergerak, tiba-tiba sesuatu telah lebih dulu menempel punggungnya.
