Alex segera membuka pintu kamarnya dengan menggunakan remote control. Pintu itu memang berlapis baja dan tak bisa di buka jika tanpa remote control. Lalu, ia segera lari keluar kamar untuk mengejar anak buah Bob Nero yang membawa lari Kristiana. Alex sangat khawatir, sebab ia tahu sifat Antonio, selalu menjadi kenyataan setiap apa yang di ucapkannya. Berarti Kris benar-benar akan di perkosa beramai-ramai di villa yang di maksud tadi.
Baru saja Alex membuka pintu, ia telah tersentak kaget. "Hahhh…?! Pak… Pak… Jo…?!"
Di meja marmer, tak jauh dari pintu kamar Alex, tergeletak segelintir kepala manusia yang telah terpotong. Darahnya masih menetes. Segar. Kepala itu adalah kepala Pak Jo, pelayannya.
Lantai bernoda darah, menetes ke sana-sini, seperti sengaja di permainkan. Alex segera melompat lari ke kamar Kris. Oh, kosong. Ada darah menetes di lantai. Alex semakin panik. Pasti Kris sudah di lukai oleh mereka sebelum mereka membius Kris.