Dahi semakin berkerut, ketiak di ketahui bahwa gelas minumannya terdapat selembar kertas memo. Keras itu mempunyai tulisan yang berbunyi:
"Sebentar lagi kau mati…!"
Kasak-kusuk dan suara cekikikan kedua cewek itu tidak di hiraukan lagi. Kini debar-debar di dalam dadanya adalah debar-debar kecemasan. Matanya yang berbentuk lebar tapi bukan belok, melirik ke arah sekumpulan pelayan yang ada di balik meja dapur. Tak ada yang menatap ke arahnya. Tak ada yang berwajah dosa. Mereka polos-polos. Jelas bukan mereka yang menulis memo itu. Jelas yang menulisnya adalah orang yang ikut memusuhinya. Siapa orangnya? Di mana dia! Di dapurkah?
"Celaka! Berarti aku masuk dalam perangkap nih!" gumamnya dalam hati.
Cowok itu tetap bersikap tenang. Ia tak bisa memancing perhatian orang banyak. Ia berlagak seperti tak terjadi apa-apa.