Mirah melanjutkan membaca pelan-pelan, meresapi kata demi kata. Sampai beberapa lembar, baru ia menemukan sebaris kalimat yang mencurigakan.
"Wajah persembahan akan menyatu dengan sang Dewi. Wajah itu yang menuntut pada sang kekasih. Dia akan membawa serta sang kekasih pergi ke alam kelanggengan."
"Kok ada sang kekasih segala?" pikir Mirah. "Apaka yang di maksud sang kekasih itu adalah lelaki yang memberikan darah kenikmatan pada sang Dewi? Lalu, apakah yang di maksud: membawa ke alam kelanggengan, artinya kematian? Sedangkan wajah persembahan itu apa, ya? Sedangkan wajah persembahan itu apa, ya? Hm… mungkin yang di maksud wajah persembahan adalah wajah korban? Seperti Almarhumah Sarmini? Jadi, Almarhumah Sarmini menuntut kepada orang yang bercumbu dengan ku? Oh, kenapa ia tidak berani menuntut pada ku? Mungkinkah karena sang Dewi ada di dalam diri ku…?"