"Kenapa tidak? Miliki saja sekarang." kata Hans.
Kemudian, Hans menyuruh pelayan untuk membungkus gaun tersebut. Hans sendiri yang membayarnya ke kasir. Mirah tersenyum menahan tawanya yang nyaris lepas terkikik.
Malam itu, Mirah berhasil mendapatkan sebuah gaun mahal dan gelang emas bermatakan berlian pada bagian tepiannya. Hans yang membelikan, dan itu sudah merupakan tanda-tanda tersendiri yang mencerminkan maksud hati Hans.
Namun ketika Mirah hendak masuk ke sebuah toko komestik, mendadak ia jadi terperanjat. Matanya terbelalak dan wajahnya menjadi tegang. Pucat. Di toko itu ia melihat beberapa pelayan berseragam ungu muda. Salah satu pelayan itu tampak wajah yang masih di ingat oleh Mirah. Wajah Sarmini.
Mirah merinding seketika, dan lidahnya kelu sesaat. Sarmini masih hidup? Bukankah ia sudah mati dalam keadaan wajahnya rusak sama sekali? Kenapa sekarang Sarmini menjadi pelayan toko dengan wajah lembut? Manis?