Riko sengaja berhenti lama di depan pintu pagar villanya Kevin. Lewat kaca spion ia melihat motor itu berhenti. Kedua pengendaranya turun dan membuka retsluiting jaket mereka masing-masing. Klaskson mobil pun sengaja di bunyikan tiga kali oleh Riko. Bujang tampak berlari-lari dari serambi samping menuju pintu pagar.
Riko memancing kesempatan bagi kedua pengendara motor yang mendekatinya itu. Kaca pintu kiri di bukanya. Tak lama kemudian, kedua orang yang mendekati dari arah kiri mobil segera menunduk. Sepucuk pistol di todongkan di kepala Riko oleh orang yang ada di sebelah kanan mobil, sedangkan sebelah kirinya mengeluarkan clurit sebagai senjata perlawanan baginya.
"Keluar dari mobil, dan biarkan mesinnya hidup!" kata yang sebelah kanan.