Pukul 8 pagi, Riko baru bangun. Itu juga karena di bangunkan oleh mamanya Kevin dengan sedikit kasar. Marlia dan Inna, adik Riko, sudah berangkat ke sekolah, sedangkan mamanya Riko sendiri yang tadi malam tidur di rumah Kevin juga, pagi itu sedang menjemput papanya Riko di Airport. Kalau tak ada halangan hari itu papanya Riko pulang dari Tokyo. Sebenarnya Riko yang di tugaskan menjemput papanya, tapi ia malas, kepalanya terasa berat karena kebanyakan minum bir semalam.
Ketika Riko di bangunkan oleh mamanya Kevin, Riko sempat menggeragap dan menegang. Tapi setelah tahu mamanya Kevin yang membangunkannya, Riko jadi menghempaskan napas dengan sedikit dongkol.
"Aah… Bibi…!" Riko cemberut.
"Bangun dulu, Rik. Bangun…!" seru mamanya Kevin.
"Ada apa sih, Bi?!" tanya Riko sedikit menggerutu.
"Rik, aku baru saja dapat telepon dari kakaknya Ifel." ucap mamanya Kevin.
Riko berkerut dahi memandang bibinya.
"Apa hubungannya dengan tidur ku, Bi?" tanya Riko jengkel.
