Tanya Aileen yang tampak sudah berada di belakang Aksa. Aksa terlonjak kaget mendengar suaranya hingga tabletnya hampir terjatuh, untungnya perempuan itu dengan sigap menangkapnya dan memeriksa berkas di dalamnya tablet itu.
"Meh mejet aku, Aileen udah balik kamu? Jangan ngagetin Mas dong."
Aileen tampak tertawa hambar melihat reaksi Aksa yang kaget karena tiba-tiba mendengar suaraya dan berkata.
"Hehe maaf Mas, aku baru aja balik sama Rei. Makan yang bener waktu lagi makan jangan urusin kerjaan, eh warna rambut sama mata asli kamu unik banget ternyata Adnan."
Aileen menatap rambut dan mata Adnan dengan tatapan penasaran, rambut dan mata Adnan memang berwarna tidak biasa yaitu violet. Aileen tahu Adnan tidak mewarnai rambutnya karena hingga ke ujung rambutnyapun warnanya memang benar violet. Ini untuk pertama kalinya ia melihat ada orang yang memiliki rambut warna violet secara alami. Adnan menggaruk pipinya yang tidak gatal dan menjawab.
"Warna rambut sama mata aku dulunya gak begini tapi berubah gara-gara mutasi genetik. Sejujurnya aku gak suka sama warna rambut dan mataku tapi ini bukti kalau aku berhasil 'bertahan' "
Aileen ingin bertanya apa yang sebenarnya sudah dialami oleh Adnan, apalagi ekspresi wajahnya tampak seperti baru saja mengingat sesuatu yang tidak ingin diingatnya. Namun karena Adnan tampak tidak nyaman membahas hal ini Aileen tidak ingin membuatnya merasa terganggu dan mengubur rasa penasarannya untuk saat ini. Toh suatu saat nanti ia yakin kalau ia akan mengetahuinya, semua rahasia yang tersimpan dibalik apartemen ini begitu pula dengan penghuninya.
"Oh iya ayo kita ulang perkenalan kita bibi! Namaku Adnan Mahardika anggota nomer enam! Umur delapan belas tahun! suka anime, manga, sama cosplay! tugasku di tim buat nyamar dan nyusup buat nyari informasi! kode nama Violet Ant!"
Kecil tapi kuat, mungkin karena itu dia di sebut Violet Ant, semut bisa mengangkat benda yang seratus kali lebih berat dari berat tubuhnya mungkin kondisi tubuh Adnan yang bermutasi membuatnya sekuat itu? Aileen ingin mengetes kemampuannya tapi memutuskan untuk mencoba melakukannya nanti. tapi ia merasa aneh kenapa Adnan memanggilnya bibi?
"Adnan ini anak angkat aku sama Adara Aileen makannya dia panggil kamu bibi."
Aileen hanya menganggukan kepalanya mendengar penjelasan Aksa, pamtas dia memanggilnya bibi. Tapi kenapa dia tidak memanggil Aksa dengan sebutan ayah?
"Halo pengurus baru! Namaku Angga Fauzi, umur dua puluh dua anggota nomer tiga posisiku dalam tim sebagai ahli sniper jadi aku sering kali nganggur, kalau butuh bantuan kasih tahu aja aku aku siap bantu! Hobiku makan-makan sama traveling kalau lagi gak terlalu sibuk nama samaranku Golden Eangle!"
Aileen hanya mengangguk menanggapi Angga sebelum kemudian beralih menatap ke arah arah Aksa.
"Seperti yang kamu tahu nama Mas Aksa Gracious, umur dua puluh tujuh anggota nomer satu. Posisi mas disini sebagai pimpinan, bikin perencanaan sama mastiin keadaan terkendali, mas juga bisa ngambil alih tugas anggota lain kalau di butuhin khususnya di perairan. Nama samaran mas Mako."
Aileen tahu kalau Aksa memang perenang serta penyelam yang handal, hobinya memang diving dan karena itu Adara selalu dia ajak kencan ke pantai tidak aneh dia mengambil nama salah satu hiu tercepat di bumi sebagai nama samarannya.
"Gimana sama Haruou? aku tahu nama aslinya Haruou Arsenio Magnus dan dia bertugas buat ngejaga apartemen tapi apa spesialisasinya?"
Haruou masih belum datang jadi Aileen hanya bisa bertanya kepada anggota lain tidak bisa bertanya kepada Haruou secara langsung. Entah apa yang Haruou lakukan saat ini di luar.
"Kayak aku Kak Haruou spesialisasi pertarungan jarak dekat!, dia anggota nomer empat dan sering kali pake pedang, tonfa, sama pisau kecil tapi gak terlalu mahir sama pistol. Dia gak terlalu jago sama serangan jarak jauh karena poninya selalu nutupin matanya. Aku heran kenapa dia gak potong aja poninya itu."
Jawab Adnan dengan wajah yang agak keheranan, sepertinya tidak ada yang tahu wajah Haruou sebenarnya bagaiamana.
"Nama samarannya?"
"Wolf."
Aileen hanya menganggukan kepalanya mengerti sebelum kemudian beralih menatap Daniel yang tampak makan sambil menahan kantuknya, Aileen ingin tertawa melihat ekspresi wajahnya yang tampak lucu untuk dilihat namun karena itu tidak sopan dia tidak melakukannya dan bertanya.
"Kamu gimana Daniel?"
Mendengar perkataan Aileen semua orang terkejut dan serempak menengok ke arah Aileen menatap dan benar saja tampak Daniel yang sedang makan dengan wajah yang setengah mengantuk.
"Eh?!! Sejak kapan kak Daniel ada di sini?!!"
Aileen keheranan dengan apa yang Adnan maksud. Sejak awal dia dan Rei masuk kedalam ruang makan Daniel sudah berada di sana. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa semua orang menatapnya seakan ia adalah Alien karena tahu Daniel ada di dalam ruangan. Aileen justru lebih merasa aneh kepada mereka karena tidak bisa merasakan keberadaan Daniel.
"Apa maksud kamu Adnan? Dari tadi dia ada di situ kok."
Adnan otomatis langsung tepuk tangan mendengar perkataan Aileen membuat ia makin keheranan.
"Kakak orang kedua selain Mama Adara yang bisa tahu dimana keberadaan kak Daniel!! Hebat!!"
Dalam hati Aileen merasa ia tidak sehebat itu, ia justru merasa heran mereka bisa tidak menyadari keberadan Daniel yang dari tadi ada di ruangan bersama mereka. Kalau di pikir-pikir kasihan juga dia di perlakukan seperti hantu oleh semua orang yang ada di sini.
"Namaku Daniel ash, umur dua 25, anggota nomer lima, kode nama Shadow. Sama kayak Adnan aku bertugas menyusup dan nyari informasi di malam hari, karena itu jangan bangunin aku di siang hari kecuali waktunya makan. Seperti yang kamu liat keberadaanku sulit di rasain sama orang lain karena itu aku di sebut Shadow, tapi kemampuan ini gak akan bekerja kalau ada satu orang yang nyadarin keberadaan aku. Aku punya ingatan fotografis dan kayak Adnan aku juga wibu tapi gak separah Adnan, aku bisa pake katana sama pistol, karena ingatan fotografis yang kupunya aku juga udah kayak arsip berjalan di sini."
Ingatan fotografis jelas dibutuhkan dalam bidang ini, dengan kemampuannya sekali melihat sesuatu dia akan terus mengingatnya selamanya tapi di sisi lain Aileen juga malah merasa kasihan padanya karena kemampuannya ini.
"Namaku Rei darka, umur 22 tahun, anggota nomer tujuh, posisiku sebagai hacker sekaligus pengembang teknologi di sini juga nyari info serta nyari dan nanganin kasus di dunia digital. Nama samaranku Red Crow."
Rei dengan santai tampak mengambil roti di atas meja dan mengoleskan selai strawberry di atas roti yang baru di ambilnya, ia memakan roti itu sebelum kemudian duduk di kursinya. Setelah selesai memakan rotinya Rei tampak merenggangkan kedua tangannya ke depan seperti kucing. Untung meja makan yang mereka gunakan cukup luas, kalau tidak kedua tangannya mungkin sudah mengenai piring yang Adnan gunakan untuk makan. Melihat kelakuannya yang bisa dibilang agak lucu tapi juga bisa dibilang tidak sopan Aileen geleng-geleng kepala. Dari pada gagak dia lebih mirip seperti kucing!! Apa dia tidak sadar dengan hal itu?!!
"Bagi aku kamu lebih mirip sama kucing."
Mendengar perkataan Aileen wajah Rei tampak terlihat agak memerah saking kesal dan malunya di panggil kucing. Apanya yang mirip kucing darinya?!!.
"Bagian mana dariku yang mirip sama kucing?"
Aileen tampak menaikan sebelah alisnya, dia benar tidak sadar?
"Sifatmu."
Balas Aileen dengan tatapan datar. Tiba-tiba semua orang di ruangan itu mulai memikirkan sifat Rei dan membandingkannya dengan kucing. Meski Rei orang yang terlihat tenang tapi sebenarnya saat dia sedang bosan anggota T.I.M yang akan kena getahnya. Dia akan menjahili siapapun di apartemen hingga kebosanannya hilang atau mendapatkan pekerjaan dadakan, Rei juga sangat senang melakukan apapun sesuka hatinya tapi ketika dia benar-benar ingin mangkir dari tugasnya atau tidak mau menjawab sesuatu dia akan punya cara sendiri untuk mengalihkan topik pembicaraan atau punya alasan untuk mangkir. Sifatnya yang sering kali melakukan sesuatu seenaknya ini bukankah memang mirip dengan kucing? Aileen tidak salah kan?.
"Kalau di pikir-pikir... yang Aileen bilang tadi ada benernya juga"
Ujar Aksa yang di timpali anggukan setuju oleh semua orang yang ada di ruang makan.
"Kenapa kalian semua malah setuju?!!"
Tanya Rei yang sudah tampak agak kesal karena disamakan dengan kucing oleh Aileen dan anggota T.I.M lainnya namun tidak ada yang mendengarkan perkataannya, Aileenpun tersenyum miring kepadanya dan berkata.
"Karena aku bener kucing hitam."