Mendengar perkataanku Haruou yang penasaran mendekatiku dan mengelus kepala Luna. Melihat Luna tampak senang di elus dan di manja Haruou tampak tersenyum.
"Dia ini harimau Sumatra kan? Nona punya izin untuk memeliharanya?"
Tentu saja aku mengangguk mendengar pertanyaannya.
"Iya, kakinya di amputasi karena itu dia tidak bisa tinggal di taman konservasi."
Meski teknologi sudah maju hewan liar tidak terlalu terpengaruh dengan teknologi, mau bagaimanapun meski Luna bisa dibuatkan kaki bionik perlu perawatan ekstra untuk kaki bioniknya dan kakinya harus terus di ganti seiring pertumbuhannya karena itu taman konservasi tidak sanggup membiayainya apalagi dana mereka sudah benar-benar cukup untuk membiayai pakan dan perawatan satwa lain karena itu aku mengajukan diri untuk merawatnya karena aku mampu.
"Anda mengambil keputusan yang benar. Dia akan senang berlarian di sini nantinya. Jadi siap berkeliling?"
Aku mengangguk berfikir kalau berkeliling dengan satpam keluargaku tidak ada bedanya dengan berkeliling dengan mas Aksa jadi tanpa pikir panjang aku tentu setuju.
"Tentu. Ayo kita jalan-jalan Luna."
***
Sebelum kami berkeliling Haruou menyuruh beberapa android untuk membawakan barang-barangku termasuk kandang Luna ke unit apartemen dimana aku akan tinggal nantinya sementara aku membawa Luna untuk berkeliling dengan Haruou
Setelah berkeliling dengan Haruou aku merasa semakin sayang untuk tidak menyewakan gedung ini. Gedung ini punya fasilitas yang mewah dan lengkap. Kolam renang berukuran sedang di tiap apartemen yang bisa di gunakan sesuai kebutuhan dengan kolam renang utama dan jacuzi di rooftop yang juga di fasilitasi dengan android spesialis spa yang juga berlokasi di roof top. Di sini juga ada lapangan olahraga dan fasilitas gym yang sangat lengkap, area lapangan yang bisa di gunakan untuk latihan rock climbing juga arena untuk bermain air soft gun!! Ini hobi ku dan kakakku jadi kurasa tidak aneh dia membuat arena pribadi lengkap dengan halang rintang berupa balok kayu, tembok, pipa-pipa besar dan kecil yang di bentuk sedemikian rupa dan lain-lain. Di sini juga ada area bermain untuk anak namun tampak sangat sepi karena tidak ada anak yang bermain di sini. Selain itu ada cafeteria juga namun tampaknya tidak pernah di datangi siapapun, Haruou bilang hal ini dikarenakan ada dapur umum sekaligus ruang makan bersama yang sangat sering di gunakan oleh semua penghuni apartemen apalagi penghuni apartemen ini hanya sedikit jadi mereka tidak ada kebutuhan untuk menggunakan cafeteria meskipun area itu selalu di bersihkan oleh robot pembersih.
Haruou menunjukanku rumah kaca namun tempat itu lebih mirip seperti aviary mini dengan beberapa burung yang beterbangan kesana kemari, burung burung itu tampak jinak dan mereka bahkan sesekali hinggap di pundak Haruou seakan menyapanya namun tidak berani hinggap di pundakku, sepertinya mereka takut dengan Luna. Ada air mancur dan tempat makanan burung yang tampak tersebar di beberapa titik untuk kenyamanan para burung yang tinggal di sini. Ada pula meja dan kursi yang bisa di gunakan untuk piknik, kakak pasti sering kali membawa laptopnya kemari untuk menikmati kicauan burung sambil mengerjakan tugasnya. Aku sudah pasti akan lakukan hal yang sama nantinya.
Sayang sekali semua fasilitas ini tidak bisa di nikmati oleh umum namun tempat ini memang di khususkan untuk tempat bersantai, tempat ini bisa jadi destinasi wisata baru kalau aku membukanya untuk umum tapi aku tidak mungkin lakukan lagipula untuk apa juga melakukannya ketika sudah punya terlalu banyak uang? Selain itu kalaupun ada yang mau tinggal di sini harga sewanya tidak akan masuk akal dan letaknya yang jauh dari jalan tol serta pemukiman penduduk membuat tempat ini tidak akan ada juga yang mau melirik untuk sekedar infestasi. Aku tahu kakak sengaja. Tahu tempatnya seperti ini aku mungkin sudah pindah kemari dari dulu saat kakak menawariku untuk tinggal bersamanya namun aku menolak karena Luna. Oh iya, aku harus membuat laporan pindah ke badan konservasi agar mereka bisa mengecek kelayakan tempat ini untuk di tinggali oleh Luna nanti... aku lupa…
"Haruou, apa gak apa-apa kalau ada orang dari badan konservasi yang kemari buat ngecek kelayakan tempat tinggal Luna?"
Haruou mengangguk, dia sepertinya mengerti kalau hal ini adalah prosedur yang harus dilakukan.
"Rasanya itu bisa di atur nona, tapi sebelumnya kita harus menyiapkan kandang baru agar dia bisa berlarian. Kebetulan di rumah kaca ini ada area yang masih kosong."
Diapun membawaku ke area belakang rumah kaca. Di sini aku menemukan ternyata seperti kata Haruou tidak semua area rumah kaca ini dipenuhi oleh tumbuhan. Tempat ini ternyata membentuk leter L dan ada area seluas delapan puluh kali empat puluh meter yang belum di apa-apakan. Aku mulai mengkalkulasikan berapa banyak dana yang kakakku gelontorkan untuk tempat ini. Dia sepertinya sengaja membiarkan tanah ini tetap kosong untuk Luna.
"Apa seluas ini cukup?"
Aileen mengangguk dan menjawab.
"Ini lebih dari cukup. Bahkan lebih. Kita bisa gunakan sisanya untuk menanam sayuran dan tanaman obat nantinya"
Haruou tampak hanya mengangguk setuju mendengar perkataanku.
"Kalau begitu aku akan memanggil robot pembangun untuk memulai pengerjaan. Ada fasilitas yang harus di buat? Nona mau area kandangnya tampak senatural mungkin kan?"
Aku mengangguk membenarkan perkataanya, memang benar itu yang kuinginkan. Aku ingin tempat tinggal Luna tampak sealami mungkin agar dia bisa merasa kembali lagi ke alam. Dia korban perburuan liar, dia pernah merasakan hutan dan aku ingin Luna merasa meski bukan di hutan asalnya rumah yang di design untuknya tidak membuatnya merasa terkurung namun lebih seperti hutan pribadi yang hanya dimiliki olehnya.
"Buat air terjun mini dengan kolam di bawahnya agar dia bisa berenang, harimau suka air. Lalu buat area untuk berteduh. Harimau hewan yang aktif di malam hari jadi saat siang begini mereka akan tertidur dan mulai beraktivitas di sore hari."
Haruou mengangguk mengerti dan mencatat semua perkataanku di dalam tabletnya.
"Jadi harus buat kandang tertutup terpisah yang bisa terbuka otomatis di jam tertentu juga?"
Aku mengangguk membenarkannya sebelum kemudian menambahkan lagi.
"Sediakan juga beberapa batang pohon untuk mengasah kuku Luna. Aku juga mau areanya tampak benar-benar seperti hutan. Tanami juga area dimana Luna bisa berlari dengan rumput. Dia bakalan suka."
"Ada lagi?"
Perempuan itu terdiam sebentar sebelum kemudian menjawab.
"Makanan, dia bakalan mulai makan sebentar lagi. Harus ada lemari pendingin khusus berisi daging buat Luna nantinya di sini. Lagian repotkan kalau harus bawain makanan dari gedung utama? Setelah dewasa dia bisa makan puluhan kilogram perhari. Bakalan capek kalau harus terus bolak balik bawa daging sebanyak itu."
Aku melihat dia mengangguk setuju dengan perkataanku dan mulai mencatat hal itu juga dalam tabletnya. Dia tampak mengecek semuanya dan kembali menatapku.
"Baiklah kalau ada kebutuhan lainnya tolong beritahu saja aku nona."
Aku menganggukan kepalaku mengerti, kamipun kembali ke gedung utama. Ketika kami sampai di lobby kami di sapa oleh air mancur berukuran sedang di tengah ruangan dan dua lift yang tersamar oleh pintu yang terlihat mirip seperti dinding di sekitarnya di sisi kiri sementara semua ruangan ada di sebelah kanan dengan posisi berdempetan dan membentuk huruf L.
Haruou membukakan pintu pertama dan aku menemukan tempat ini adalah ruang tamu yang juga merupakan ruang game room tanda kalau jarang sekali orang luar yang datang kemari, tempat ini sepertinya sering kali hanya digunakan oleh para penghuni apartemen dari pada tamu. Lagi pula siapa juga orang yang mengetahui tempat ini selain penghuni apartemen di sini? Ruang tamu ini tampak diisi oleh sofa dan kursi yang nyaman, monitor berukuran besar juga terpasang pada dinding ruangan, VR, dan berbagai macam game mulai dari game lawas hingga game paling baru yang di buat perusahaan Darling's dan perusahaan lainbaik dari dalam maupun luar negri juga tampak berjajar di dalam lemari. Aku juga melihat ada bungkus cemilan yang masih ada isinya tampak berada di atas meja juga minuman bersoda dan makanan kemasan lainnya yang masih berserakan dan belum di bereskan oleh seseorang yang menikmati waktu santainya di sini.