Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kekasih Tak Tersentuh

Syarifah_Aini
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5k
Views
Synopsis
Aku yang terlanjur patah hati dengan kekasihku yang kemarin dan kini aku harus menikah dengan pria yang belum aku kenali. Entahlah, bagaimana aku menjalani hidup bersamanya nanti....

Table of contents

Latest Update1
Prolog5 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Di usiaku yang hampir menginjak tiga puluh, masih saja aku mengalami putus dari sebuah hubungan percintaan.

Mami dah mulai uring-uringan dengan status jombloku ini. Sudah banyak mami mencarikan aku pria-pria lajang, tapi ujungnya hanya sebatas kencan buta. Setelahnya, kami tidak bertemu lagi.

Aku bekerja di salah satu perusahaan sebagai adm. Meskipun aku berasal dari keluarga yang berkecukupan, aku tak mau meminta pekerjaan dengan koneksi. Aku lebih suka memulai karirku dari awal, dengan jabatan yang tidak seberapa.

Aku anak terakhir dari empat bersaudara, mereka sudah berkeluarga. Tinggal aku yang belum menghasilkan cucu.

Namaku Sofiea Ruby, biasa di panggil Bie oleh saudara dan teman-temanku.

••••••

Aku terus berusaha untuk mencari kekasih,kebetulan sekali, ada teman yang sedang lagi cari cewek untuk temennya. Jadi aku menawarkan diri untuk di kenalkan dengan pria itu. Umurnya setahun di atasku,jabatannya menejer. Dalam perkenalan selama satu minggu, terlihat baik. Namanya dalam masa promosi, pasti pria akan bertingkah baik. Aku masih terus berkomunikasi, mengadakan pertemuan untuk makan malam dan berjalan-jalan di waktu luang.

Statusku belum apa-apa dengan dia,jujur aku tertarik padanya. Aku merasa dia juga tertarik padaku. Enam bulan masa terlewati bersamanya, akhirnya kata jadianpun terucap. Aku menerimanya... Cuma ada rasa yang menggangguku, dia tidak pernah mengenalkan aku pada teman-temannya yang lain. Aku merasa seperti wanita simpanan. Tapi aku terus-terus menolak akan kecurigaan ini.

Hingga suatu malam, di sebuah restoran. Aku berniat sekali malam itu membeli nasi bungkus, karna aku malas memasak, mungkin karna capek yang menghinggapi tubuhku. Aku menstater motorku menuju sebuah restoran, bisa di bilang ini restoran favorit karna masakannya sesuai dengan seleraku. Saat aku ingin memesan, dari jauh aku melihat pria yang aku kenal. Dia, bersama dengan wanita. Terlihat mesra sekali. Darahku berdesir, jantungku tak karuan. Dia adalah Reno, kekasihku bersama dengan wanita lain. Tak ku sadari, kakiku melengkah mendekatinya... Melihatnya dari dekat... Dia terkejut melihatku, dia panik. Mataku di penuhi air. Aku bertanya kepadanya,

" Dia siapa?"

" Aaa, di-aa tunanganku..." Suaranya tergagap.

Kakiku lemas, aku tak bisa bicara... Hatiku terasa sakit mendengarnya. Aku merasakan pandanganku tidak fokus. Aku berlari ke luar, bahkan aku tidak bisa menemukan dimana aku memparkir motorku. Aku tidak bisa menatap dunia ini dengan ketenangan... Aku berlari di pinggiran jalan, tidak tau menuju kemana? Ini arah kemana?

Aku melihat sebuah bangunan TK , aku masuk ke perkarangannya. Aku duduk di salah satu ayunan kecil. Aku menahan tangisku... Membuat dadaku sesak... Ini sakit sekali...

Tiba-tiba aku mendengar seorang pria berbicara, aku menoleh ke arah itu. Bathinku bertanya, sejak

kapan pria ini duduk disini??? Kenapa tadi aku tidak milihatnya???

" Kau sungguh kesakitan, menangislah dengan puas..."

" Bagaimana kamu tau???" Air mataku meluncur deras.

Dia samasekali tidak menjawab, cuma tersenyum saja.

" Boleh saya melihat garis tanganmu?"

Dengan polosnya aku memperlihatkan telapak tanganku pada orang yang baru aku temui, aku mengelap air mataku dengan jemari yang gemetaran.

" Kau akan segera menikah dalam waktu dekat, orangtuamu sudah mendapatkan calon."

Menikah????

Aku terbengong, tangisanku terhenti. Ku tarik tanganku, aku ingin melihat garis tanganku.

Bagaimana bisa dia bicara begitu??? Tanya hatiku.

Kemudian aku menoleh ke arahnya, aku terkaget lagii...

" Hhaa ? "

Pria itu tidak ada, kemana perginya???

Mana ada manusia yang bisa pergi tanpa proses, ooh!! Aku sedang berkhayal, betapa inginnya aku menikah sampai-sampai bisa berimajinasi seperti tadi.

Otakku kembali mengingat kejadian tadi, rasanya sulit untuk ku percaya tapi ini nyata, air mata ini basah di jariku. Hubunganku kandas lagii... Lagi dan lagi...

Ruby termenung disitu, di tempat yang remang, tempat yang sudah lama tidak terpakai. Ia tak merasakan, si nyamuk sudah menghisap darahnya.