Chereads / A Words To You / Chapter 2 - Garis Takdir..

Chapter 2 - Garis Takdir..

Takdir memang tak bisa di tebak.

Walau terkadang tak sejalan dengan keinginan.

Namun ketahuilah..

Takdir yang telah digariskan untukmu, itulah yang terbaik untukmu.

Sebaik-baik rencana, rencana yang datang dari Allah SWT. Lah yang paling baik.

***

Takdirku yang bertolak belakang dengan keinginanku.

Aku yang tak ditakdirkan untuk bersekolah disekolah impian ku waktu aku masih kecil dulu. Tapi disekolah yang bahkan tak masuk dalam daftar sekolah impian ku.

Tapi.. aku tidak pernah menyesal bersekolah di tempat sekolah ku yang sekarang. Kini bahkan aku merasa bangga menjadi bagian dari sekolah ini. Karena aku percaya, takdir yang telah digariskan kepadaku adalah yang terbaik untukku.

Waktu mau masuk SMA..

Awalnya..

Aku sama sekali tak ada niat untuk sekolah disitu. Pernah terlintas pun tidak. Waktu itu, aku hanya ingin masuk di sekolah yang aku favoritkan sejak kecil. Kenapa aku favoritkan ?

Karena kedua kakakku dulu bersekolah di sana. Lagipula, selain alasan itu, sekolah tersebut memang sekolah favorit nomor satu di kabupaten, dan sekolahnya lumayan Deket dari rumahku. Kalau mau pulang kesorean atau kemalaman, bisa jalan kaki kok. Orang tua juga gak perlu was-was mikirin ongkos angkutan. Wkwkwk..

Alasan lain..

Karena bisa ketemu sahabat lama. ^^ Kalau seandainya waktu itu aku diterima di sekolah itu, berarti kami sudah tiga kali satu sekolah.

Tapi..

Karena aku sewaktu SMP sekolah di luar daerah tempat tinggal ku , jadinya aku harus masuk melalui tes untuk jadi siswa yang berada di kelas unggulan. Ada tiga macam kelas unggulan :

• Kelas Unggul I (beasiswa untuk siswa berprestasi-free)

• Kelas Unggul II (kelas berbayar-plus)

• Kelas Unggul III (kelas berbayar)

{Sebenarnya kelas unggulan ini ada namanya, tapi nggak perlu disebutkan kan guys ?}

Dan waktu itu juga ada 2 macam tes yang harus dilalui :

✓ Tes Tertulis

✓ Tes Wawancara

{Ada 3 macam tes wawancara juga loh guys} ^o^

Tiap kelas unggulan mempunyai waktu tes yang berbeda namun berurutan. Tentunya tes itu dimulai untuk seleksi kelas unggul I. Setelah itu tes untuk kelas unggul II, sampai tes untuk kelas unggul III. Dan tiap tes diberikan jeda waktu satu Minggu. Agar satu persatu seleksi kelas selesai.

Dan semua proses itu memakan waktu cukup lama. Apalagi kalau kita gagal pada tes seleksi KU I. Pastinya ingin ikut tes seleksi KU II dong. Atau gagal lagi, pasti ingin mengambil tes seleksi KU III. yaa.. itulah yang terjadi padaku waktu itu. Padahal, aku ingin sekali melanjutkan sekolah di tempat itu, dan menjadi bagian dari KU I.

ToT

Untuk seleksi KU I, aku gagal. Waktu itu aku memang kurang persiapan untuk tes tertulis. Dan untuk tes wawancara, aku gagal saat wawancara bahasa Inggris. Bayangkan, saat aku wawancara, peserta lain ikut nimbrung dibelakang guru yang memberikan pertanyaan. Dan mereka malah bikin gaduh. Jadinya kan aku gak denger pertanyaannya dengan jelas. Udah ku minta ulang pertanyaannya, eh malah suara gurunya yang kurang jelas. Bikin aku Jadi kesel +++.

Seharusnya, waktu wawancara itu, peserta lain gak dibolehin masuk ruangan biar tes seleksi menjadi efektif. Ini malah dibiarin. Huft..

Dan untuk tes wawancara selanjutnya, tambah kacau..

Wawancara bersama dengan orang tua, pertanyaannya seputar keseharian sih..

Tapi kalian tau gak ? Ibuku malah jawabnya yang enggak banget deh..

Masa anaknya dijelek-jelekkan saat wawancara. Dibilang aku pemalas, kan gak bener tuhh.. walau kenyataannya itu ada benarnya.. 😂

Pokoknya bikin tambah badmood..

Tes wawancara hafalan Qur'an kacau lagi.. aku sih yang bego.. sok2 an pengen baca surat Al-Baqarah biar beda dari yang lain, ehh malah menjatuhkan diri sendiri ke dalam lumpur again.. gurunya bikin aku ragu, dia nanya itu ayat keberapa yang sedang aku baca ? Ku jawab dengan benar, ehh malah dibikin ragu terus,

"Bener ayat itu kamu sebutkan ?"

Karena aku sempat ragu, jawabanku aku tukar..

Setelah aku selesai wawancara semuanya.. barulah ku lihat Alquran. Ternyata jawabanku yang pertama yang betul. Bukan yang yang terakhir, guys.. kan aku jadi syedihh 😭

Itulah sebab kenapa aku gagal di tes seleksi KU I.

Untuk tes seleksi KU II, aku gak ambil. Karena itu kelas berbayar .. cuma untuk yang banyak duit.

Dan untuk tes seleksi KU III, baru aku ikut lagi. Untuk tes ini untungnya gak ada lagi tes wawancara. Hanya tes tertulis. Tapi.. aku hanya lolos dicadangan. Gak masuk dalam garis batas. 😢

Karena aku gak mau jadi cadangan. Aku coba deh mendaftar di SMA tempatku sekolah sekarang. Untungnya SMA itu buka pendaftarannya lama. Jadi aku masih bisa mendaftar. Aku pergi ke sana bersama kakakku. Ketemu temen-temen ku di sana.

Pendaftaran siswa di sekolah ini gak perlu tes untuk siswa-siswi di luar daerah. Hanya diurutkan berdasarkan nilai rapor dan nilai UN tertinggi. Batas diterima untuk yang diluar daerah hanya 26 orang. Ternyata aku masuk salah satu dari yang 26 orang itu. Aku nomor 19. Lumayan kan. Aku sempat khawatir urutan ku kegeser dari 19. Karena yang mendaftar itu banyak, saingan juga pinter2 semua..

Dari ratusan anak luar daerah yang mendaftar, aku masuk jadi yang terpintar.. bangga toh.. 😂 Alhamdulillah..

Otomatis aku masuk kelas unggul lah..

Dah gak pusing lagi mikirin nanti masuk ke kelas yang mana. Karena Namaku Udah terdaftar masuk kelas unggul.

Aku tinggal nunggu jadwal untuk MOPDB-Masa Orientasi Peserta Didik Baru- saja. Atau disebut juga MOS-Masa Orientasi Siswa.

***

To be continued.