Karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, maka Zhang Ruochen segera mengirimkan Ruang Celah yang lain.
Sehingga, ruang di atas kepala King Xianlan mulai terbuka, dan menukik turun ke arah lawannya, sembari menelan apapun di hadapannya.
King Xianlan mendongak ke atas untuk meliriknya sejenak, sebelum akhirnya mulai menimbang-nimbang.
Bukannya menghadapi Ruang Celah yang datang, namun ia segera membelah tubuhnya menjadi tiga bagian dan bergerak mundur ke belakang.
Akibatnya, Ruang Celah itu pun menghantam tanah, dan langsung menelan pasir dan batu-batu, hingga membuat permukaan tanahnya dipenuhi oleh kabut.
Sembari mengikuti pergerakan tuannya, maka ketiga pedang itu langsung menukik tajam – memutar balik arah – dengan lekukan cahaya indah layaknya tiga buah komet yang mengarah menuju Zhang Ruochen.