Chereads / Kaisar Dewa / Chapter 67 - Memurnikan Cincin Bundar

Chapter 67 - Memurnikan Cincin Bundar

Lalu Lin Ningshan berdiri dan menolak untuk menatap Putri Kesembilan Komandan, ia menoleh ke arah Zhang Ruochen, ia berkata, "Ruochen, jangan lupa untuk mengirim 1.000.000 koin perak ke Kediaman Lin dalam satu bulan."

Setelah itu, Lin Ningshan, Lin Chenyu, dan tiga penjaga mereka meninggalkan Lapangan Kerajaan dengan perasaan kecewa.

Ketika mereka meninggalkan Lapangan Kerajaan, mata Lin Ningshan berkaca-kaca, ia seperti baru saja kehilangan harga diri. Ia berkata dingin, "Gadis itu harus mati setelah menghinaku, termasuk juga Zhang Ruochen. Aku sungguh tidak ingin melihat mereka lagi."

Tatapan Lin Chenyu juga tidak kalah dingin, ia berkata, "Jangan khawatir! Aku telah menghabiskan banyak uang di Pasar Gelap demi mendapatkan kepala dari Zhang Ruochen. Ia akan mati jika sampai keluar dari istana."

"Termasuk juga Putri Kesembilan Komandan, sesungguhnya itu terlampau mudah untuk menghilangkan nyawanya."

"Ningshan, yang terpenting bagimu adalah terus berlatih keras agar bisa mencapai Alam Hitam. Ketika waktunya tiba, kau sendiri yang akan membunuhnya."

Sebuah tatapan kebencian terbersit dari kedua mata Lin Ningshan. "Kau benar! Aku akan balas dendam dan mengambil sendiri nyawanya."

Lin Chenyu mengambil kotak kecil berwarna merah dari lengan baju dan memberikan benda itu kepada Lin Ningshan. "Ini adalah sebutir Pil Darah Hitam Kelas Tiga. Ini akan meningkatkan keberhasilanmu sebesar 30% ketika kau ingin menembus Alam Hitam. Jika kau mampu menembus itu, kau bisa belajar ke Perguruan Yuntai denganku. Di kemudian hari, kau tidak akan mengalami kesulitan untuk lolos ujian masuk di Perguruan Yuntai."

Lin Ningshan mengambil Pil Darah Hitam dengan senang hati. "Aku bisa belajar di Perguruan Yuntai dengan catatan bahwa aku harus berhasil menembus Alam Hitam? Baiklah! Aku juga tidak sabar untuk menemui Pangeran Ketujuh di sana."

"Itu pasti."

Lin Chenyu tersenyum dan berkata, "Pangeran Ketujuh adalah murid inti dari perguruan sekaligus memiliki derajat yang tinggi di tempat itu. Jika dia suka denganmu, maka kau akan mendapatkan banyak manfaat di kemudian hari."

Mendengar itu, Lin Ningshan seketika mengubah dendam di hatinya menjadi sesuatu yang mirip dengan harapan. Sebab, Pangeran Ketujuh memiliki talenta luar biasa dan telah diakui oleh semua orang, sedangkan Zhang Ruochen hanyalah sebatas bumbu pemanis.

Di Lapangan Bela Diri Kerajaan, Zhang Ruochen berkata, "Saudari kesembilan, kau telah mempermalukan dia dengan membuatnya berlutut di depanmu dan disaksikan oleh orang-orang. Dia pasti akan membalas dendam kepadamu dengan cara yang lebih keji."

Putri Kesembilan Komandan menyarungkan Pedang Air Biru miliknya dan berkata, "Aku tidak bermaksud untuk mempermalukan dia, aku hanya ingin mengembalikan 1.000.000 koin perak kepadamu. Selain itu, apakah aku harus takut dengan dia? Bahkan ketika mungkin dia termakan oleh dendam, dia tetap tidak akan berani menyakiti siapapun, terlebih kita yang berasal dari Keluarga Kerajaan."

"Aku harap juga begitu." Zhang Ruochen kemudian memberikan kotak kecil berwarna hitam dan memberikan itu ke Putri Kesembilan Komandan. "Sebutir Pil Darah Hitam akan meningkatkan keberhasilanmu sebesar 30% ketika kau mencoba untuk menembus Alam Hitam."

Zhang Ruochen seharusnya menelan pil itu sendiri sebagai bekal saat dirinya mencoba untuk menembus Alam Hitam. Tetapi, ketika ia berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi di Gunung Raja, ia disambut oleh Utusan Para Dewa. Maka, dengan bantuan kekuatan dari para dewa, ia dapat serta-merta menembus Alam Hitam dengan mudah tanpa harus menelan Pil Darah Hitam.

Oleh karena itu, sekarang ia memberikan pil miliknya ke Putri Kesembilan Komandan.

Putri Kesembilan Komandan menerima itu dan tidak sanggup menggambarkan perasaan senangnya.

Para pangeran dan putri-putri lain merasa sangat iri. Sebab, pil itu adalah sebutir Pil Kelas Tiga dan dijual dengan harga 120.000 koin perak. Siapapun yang menelan pil itu memiliki efek setara dengan proses latihan yang dilakukan satu tahun lamanya.

Maka para pangeran-pangeran dan putri-putri biasa lain, mereka tidak akan mampu membelinya.

Setelah meninggalkan lapangan seni bela diri Keluarga Kerajaan, Le berpamitan kepada Zhang Ruochen dan pergi menuju Pasar Gelap.

"Le!"

Zhang Ruochen memanggil Le dengan intensitas dramatis tertentu, "Satu bulan kemudian, aku akan pergi ke Sekolah Pasar Bela Diri. Tetapi, ada sesuatu yang aku khawatirkan."

"Putri Kesembilan Komandan?" Le menatap Zhang Ruochen.

Zhang Ruochen mengangguk. "Setelah mendapat luka yang cukup serius seperti itu, Lin Ningshan pasti akan segera membalas dendam kepadanya. Bahkan Lin Ningshan mungkin akan membunuhnya."

Le merespon, "Selama aku di Kota Yunwu, aku akan menjaganya dari ancaman Keluarga Lin."

"Aku pegang kata-katamu!" Zhang Ruochen tertawa.

Tanpa menjawab, Le melangkah keluar lapangan, ia meninggalkan sesuatu di kedalaman mata Zhang Ruochen. Zhang Ruochen melihat anak muda itu seperti seseorang yang sedang kesepian, meski demikian, kepercayaan diri Le telah pulih.

Zhang Ruochen merasa bahwa itu adalah keputusan yang cukup bijak ketika ia memutuskan untuk membeli Le dari Lin Ningshan seharga 1.000.000 koin perak.

Meski begitu, satu juta koin perak tetaplah jumlah uang yang banyak.

Sekarang, Zhang Ruochen hanya memiliki 890.000 dan membutuhkan 110.000 koin perak lainnya. Bagaimana cara agar ia mendapat tambahan uang?

"Sepertinya aku harus menjual Cincin Bundar lagi. Selama aku bisa memurnikan sebuah Cincin Bundar, maka aku akan dengan mudah mendapatkan 110.000 koin perak."

"Tenaga Chi milikku menjadi berkali lipat lebih banyak sejak aku berhasil menembus Alam Hitam. Aku juga memiliki tanda dari para dewa di tubuhku. Mungkin itu semua dapat membantuku untuk menguasai Inskripsi Lentur dan Inskripsi Kaku."

Selain dua inskripsi itu, Zhang Ruochen telah menguasai dan mahir menggambar enam inskripsi dasar lainnya.

Perlu diketahui bahwa tingkat Kekuatan Batin milik Zhang Ruochen cukup tinggi. Sebab ia telah mencapai level 32.

Alasan mengapa bahwa ia tidak bisa menggambar dua inskripsi yang tersisa adalah bukan karena Kekuatan Batin miliknya lemah, tetapi itu adalah karena Tenaga Chi miliknya belum memadai.

Sekarang, tingkat pengolahan miliknya telah mencapai Alam Hitam dan Tenaga Chi miliknya juga meningkat, maka itu bisa dipastikan bahwa ia akan mampu menggambar dua inskripsi yang tersisa.

Setelah memikirkan tentang hal itu, Zhang Ruochen semakin tidak sabar untuk mulai menggambar, maka ia akan kembali ke Istana Jade sesegera mungkin.

Ketika ia tiba di Istana Jade, Jendral Gan Li yang memegang kapak itu membungkuk dan memberi salam. "Yang Mulia."

"Apa yang Anda lakukan di sini?" tanya Zhang Ruochen.

Jendral Gan Li tertawa dan memberikan sebuah kantung kain kepada Zhang Ruochen. "Ini adalah koin perak dan Kristal Suci dari Departemen Keuangan Kerajaan. Ini adalah hasil yang Anda dapatkan saat berburu binatang buas di Gunung Raja."

"Oh!"

Zhang Ruochen merasa senang ketika menerima kantung itu, sebab kantung itu cukup berat.

Maka ketika ia membuka kantung kain itu, ia tertawa lega.

Di dalam kantung itu terdapat 143 Kristal Suci dan 670 koin perak, maka total keseluruhan adalah 143.670 koin perak.

Sebelumnya, Zhang Ruochen telah berhasil membunuh tiga ekor binatang buas level dua, 30 ekor binatang buas kelas superior level satu, dan lebih dari 30 ekor binatang buas kelas medium level satu, dan juga beberapa binatang buas kelas rendah level satu.

Seekor binatang buas level dua dihargai dengan lebih dari 20.000 koin perak. Sebagaimana misal, seekor Naga-singa Perak berhasil dijual dengan harga 30.000 sampai 40.000 koin perak, karena seluruh tubuh dari binatang buas itu sangat berharga.

Seekor binatang buas kelas superior level satu dijual dengan harga 5.000 sampai 10.000 koin perak.

Seekor binatang buas kelas medium level satu dijual dengan harga 1.000 koin perak.

"Setelah satu bulan berada di Gunung Raja, aku telah menghasilkan 143.670 koin perak. Harga itu terbilang rendah karena dibeli oleh Departemen Keuangan Kerajaan. Jika itu dijual di Pasar Bela Diri, maka kemungkinan terbesar adalah binatang-binatang buas itu akan laku dengan harga 200.000 koin perak."

Sekilas memang cukup menguntungkan berburu binatang buas, tetapi untuk melakukan itu adalah bukan hal yang mudah.

Alasan mengapa Zhang Ruochen mampu berburu begitu banyak binatang buas adalah karena Gunung Raja adalah tempat berburu Keluarga Kerajaan. Maka para binatang buas di sana tidak terlalu berbahaya. Tidak ada seekorpun binatang buas kelas superior level dua maupun tiga.

Jika itu berada di Omen Ridge atau Sungai Tongming, maka berburu adalah salah satu kegiatan berbahaya bagi para ksatria tingkatan Puncak dari Alam Kuning, termasuk juga para ksatria di Tingkatan Awal dari Alam Hitam.

Sebab, para ksatria dari Alam Bumi atau Alam Surga bahkan bisa mati ketika mereka memutuskan untuk menyusuri kedalaman Omen Ridge atau Kawasan Mati dari Sungai Tongming.

Di sisi lain, hasil perburuan itu sudah cukup memuaskan bagi Zhang Ruochen, sebab ia berhasil mendapatkan 143.670 koin perak. Setidaknya, ia sekarang memiliki uang yang cukup untuk membayar hutang ke Lin Ningshan.

Lalu, Zhang Ruochen segera masuk ke dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu setelah kembali ke kamarnya.

Ia mengambil sebuah inskripsi pena dan meletakkan sebuah Kertas Suci di lantai.

"Aku harus berhasil menggambar inskripsi!"

Ia mengalirkan Tenaga Chi ke dalam pena dan mulai menggambar Inskripsi kaku di atas kertas.

Setelah berhasil mencapai Alam Hitam, Zhang Ruochen merasa bahwa proses menggambarnya menjadi lebih lancar. Sebab proses itu hanya membutuhkan sepuluh kali tarikan nafas untuk menyelesaikan satu gambar. Itu adalah waktu yang cukup singkat.

"Haha! Aku berhasil!"

Lalu, ia mulai menggambar inskripsi lentur.

Kali ini, ia mampu menggambar dengan lebih cepat, hanya delapan kali tarikan nafas.

Zhang Ruochen terus melanjutkan. Ketika ia berlatih selama 10 kali, maka ia mulai mahir dan akhirnya berhasil menggambar kedua inskripsi itu hanya dengan 3 tarikan nafas.

"Ini luar biasa! Sekarang aku mampu menguasai delapan dasar Inskripsi Ruang. Setelah aku disambut oleh Utusan Para Dewa, Kekuatan Batin milikku meningkat pesat. Aku penasaran berada di level berapakah Kekuatan Batin milikku saat ini."

Zhang Ruochen merasa sangat senang, maka ia mulai membuat Cincin Bundar.

Terakhir kali melakukan itu, ia memang berhasil membuat sebuah Cincin Bundar. Tetapi saat itu, ia belum sanggup menggambar Inskripsi Kaku, sehingga ia tidak bisa mengembangkan ruangan yang terdapat di Cincin Bundar miliknya.

Cincin itu adalah sebuah Cincin Bundar kecil yang memiliki keterbatasan ruang dan berukuran satu meter kubik. Maka cincin itu hanya bisa untuk menyimpan beberapa benda.

Sekarang, ia telah menguasai Inskripsi Kaku dan Inskripsi Lentur. Pertanyaannya, mampukah ia membuat ruangan yang lebih luas di dalam Cincin Bundar miliknya?

Dengan senang hati, ia mengeluarkan sebuah cincin putih dan menggambarnya dengan pola berbentuk burung phoenix.

Langkah pertama adalah menggambar Inskripsi Ruang di cincin itu.

Zhang Ruochen menghabiskan waktu lima belas menit, hingga akhirnya berhasil menggambar enam Inskripsi Ruang di cincin tersebut.

Maka, ia berhasil menciptakan sebuah ruangan di dalam cincin itu yang berukuran satu meter kubik.

Langkah selanjutnya, dimana ini adalah langkah yang paling penting. Ia menggambar Inskripsi Kaku agar ruangan yang terdapat di dalam cincin itu bisa mengembang.

Zhang Ruochen menggenggam pena dan menggambarkannya dengan hati-hati. Cara ia menggambar tidak lain adalah lembut seperti awan dan mengalir pelan seperti ricik air.

"Boom!"

Sesaat setelah ia berhasil menggambar itu, ruangan yang terdapat di dalam cincin itu mengembang.

Satu kubik, dua kubik, tiga kubik…

Ruangan yang terdapat di dalam cincin itu semakin membesar sampai delapan meter kubik dan terus berlanjut.

Zhang Ruochen mengalirkan semua Tenaga Chi miliknya ke cincin tersebut. Ia mengerahkan segala kemampuannya untuk mengoptimalkan kualitas ruangan yang terdapat di cincin miliknya.