Mahkota Shang Ziyan meledak, dan membuat rambut peraknya terlihat acak-acakan. Wajahnya bersimbah darah dan tampak menyedihkan.
Padahal, dia sudah mengaktifkan semua senjatanya, namun dia masih gagal membalikkan keadaan. Lama kelamaan, luka-lukanya menjadi semakin parah, hingga dia semakin berada dekat dengan ajalnya.
"Aku kalah. Aku benar-benar dikalahkan oleh Zhang Ruochen..."
Mata Shang Ziyan meredup. Dia benar-benar tak bisa menerima fakta tersebut.
Padahal, dua tahun silam, Zhang Ruochen masih seperti semut di matanya. Dia sama sekali bukan ancaman untuknya. Shang Ziyan dapat membunuhnya dengan mudah.
Namun, perkembangan Zhang Ruochen begitu pesat, hingga dia kesulitan untuk mengimbanginya. Kali ini, dia menderita kekalahan telak.
Tiba-tiba, Shang Ziyan mendongak dan menatap Zhang Ruochen, sambil berteriak geram. "Jangan, jangan seperti ini. Aku tidak pernah kalah!"