Sambil mengamati situasi di sekitarnya, Zhang Ruochen menatap tiga Tu bersaudara. Tadinya, Zhang Ruochen menggunakan kaki kiri dewa, karena dia memang ingin mengalahkan mereka secara telak, agar mereka bersedia tunduk di depannya.
Tentu saja, setelah memenangkan pertempuran itu, dia tidak berubah menjadi arogan. Sebaliknya, dia berkata sambil tersenyum. "Kalian tidak perlu sesopan itu. Sebaliknya, karena aku masih belum mengetahui detil-detil di kamp, maka aku memerlukan bantuan kalian."
"Komandan, Anda sangat baik. Padahal tadinya kami bertiga sangat sombong. Pada akhirnya, kami mempermalukan diri sendiri di depan Anda. Bodoh sekali," kata Tu Tian sambil menahan malu.
Mereka adalah para kultivator yang sangat percaya diri. Mereka pikir dapat menghancurkan Zhang Ruochen dan mengambil posisinya dengan sangat mudah. Namun, mereka tidak pernah menyangka bila semuanya akan berakhir seperti ini.