Setelah tawon darah, Ghost King, dan Corpse King bergabung ke dalam pertempuran, maka Peri Tianchu, Pangeran Mahkota Dizu, dan kultivator lain sama-sama berada di situasi yang berbahaya.
"Pergi sekarang juga, Yang Mulia Peri. Kami akan menahan Blood Wasp Ashuran King."
Si Jagal berteriak dan menutupi matanya dengan pedang di tangannya. Otot-ototnya membesar dan memancarkan aura binatang buas, sedangkan rambut-rambut emas mulai bertumbuh di kulitnya
Si Jagal menyabetkan pedangnya dan berbenturan dengan pedang Blood Wasp Ashuran King.
Berkas-berkas cahaya beterbangan dari pedang mereka berdua.
Benturan serangan itu menimbulkan riak-riak energi yang menyebar ke segala penjuru.