Setelah peperangan di antara dewa itu berakhir, maka langit di atas Dunia Shatuo bersinar terang sepanjang siang, sedangkan malamnya turun hujan.
Kondisi semacam itu berlangsung selama satu bulan berturut-turut, seolah keajaiban sedang terjadi di dunia tersebut.
Fluktuasi energi yang disebabkan oleh pertempuran itu juga berangsur sirna. Di bekas medan pertempuran mereka, maka rumput, bunga saintly, dan pohon-pohon besar kembali bertumbuh dalam kurun waktu satu malam. Aura Saintly kembali terbentuk di situs-situs suci, bahkan kualitasnya tanahnya juga membaik.
Apara-godaniya - salah satu wilayah yang paling buruk di Dunia Shatuo - baru saja mendapatkan hikmah dibalik musibah. Tanah mereka pun menjadi semakin subur. Walau wilayah mereka masih belum naik ke level menengah, tapi setidaknya wilayah mereka sudah bisa membuat para pertapa dari wilayah inferior merasa iri.