Jian Wushuang tidak memiliki pilihan selain melepaskan busur yang ada di tangannya. Dia lalu menghela napas dengan lega setelah melihat anak panah itu menembus True Fate dari Li Qiye. Gadis ini selalu bersikap angkuh dan penuh percaya diri. Namun, kali ini dia benar-benar merasa sangat ketakutan. Li Qiye tidak pernah melakukan apapun saat dia membobardirnya dengan serangan anak panah, tetapi tetap saja dia masih harus berjuang dengan keras untuk membunuh pemuda ini. Jika Li Qiye benar-benar turun tangan, maka konsekuensi yang dia alami mungkin benar-benar tidak akan bisa dibayangkan.
Jian Wushuang menjadi lega saat serangan panah terkuatnya akhirnya mampu membunuh Li Qiye.
Namun, baru saja selesai menghela napas, terdengarlah sebuah suara benda terkelupas yang samar. Sebuah bunga putih dengan delapan belas kelopak muncul dari dahi Li Qiye. Tepat pada saat itu juga, bunga putih itu perlahan mekar dan salah satu kelopak bunga itu bersinar dengan terang.