"Baiklah, mari kita pergi, urusan kita disini sudah selesai." Sang cacing mengikuti Li Qiye dengan gembira. Di sisi lain, Chi Xiaodie masi kebingungan. Semua ini masi terlalu aneh baginya; cacing yang bisa menghina.
"Saudara Daoist, tunggu sebentar!" Daoist tua itu memanggil Li Qiye sesaat sebelum dia pergi; "Daoist tua ini punya beberapa makanan khas kota ini, maukah saudara daoist mencobanya?"
Li Qiye berbalik dan menganggukan kepalanya: "Baiklah, ku terima tawaranmu." Lalu dia kembali memasuki kuil dao lagi.
Sang daoist tua pun kegirangan dan berlari ke dalam kuil seperti angin taifun. Suara-suara kencang terdengar dari dapur dan, dalam sekejap daoist tua itu membawa berbagai macam makanan.