Perjalanan mereka berlanjut. Selain reruntuhan dan mayat logam, sisanya hanyalah pasir kuning.
Tidak ada dataran tinggi yang berbatu di dunia ini, apalagi pemandangan bukit yang hijau dan lebat. Jangankan kehidupan, sehelai rumput pun tidak ada!
Hanya ada kesunyian dan ketiadaan. Satu-satunya hal yang menjadi pengingat keberadaan mereka adalah angin lembut yang terkadang bertiup sambil membawa pasir panas. Jika bukan karena hal itu, maka mereka akan mengira bahwa mereka telah mati.
Dunia ini memberikan tekanan yang mencekik. Gadis-gadis ini sudah melewati pelatihan yang keras sebelumnya; mereka sudah pernah mendatangi tempat yang jauh lebih berbahaya daripada tempat ini.
Bagi para kultivator, menyeberangi gurun pasir merupakan sesuatu yang sudah biasa. Tetapi kali ini, mereka merasa cukup tertekan. Meski mereka memiliki hati dao yang tangguh, berjalan di atas dunia pasir emas ini membuat mereka melemah.