Li Qiye berangkat untuk menghadapi Three Grand Temple, dan menimbulkan kemunculan fenomena visual yang aneh. Hanya dalam sekejap, gunung ini dipenuhi cahaya Buddha dan bunga teratai yang bermekaran. Mata air emas juga menyembur dari dalam tanah.
Lantunan Buddha menggema di penjuru kawasan ini seolah-olah Dewa Buddha akan mewujudkan dirinya.
Three Grand Temple berusaha keras menghadapi tantangan Li Qiye. Aliran Rune yang tiada akhir mengalir deras dari atas kuil. Dari satu lirikan saja, orang-orang sudah bisa mengetahui bahwa seorang Arhat atau Bodhisatwa yang luar biasa telah muncul.
Setiap kuilnya masing-masing memiliki sosok hebat yang menyanyikan puji-pujian dan berdebat melawan Li Qiye. Dunia Buddha terbuka di daerah ini dan menyucikan seluruh gunung ini.
"Amitabha…" Banyak lantunan pujian yang terdengar seolah-olah jutaan Arhat sedang menyanyikannya bersama-sama. Mereka ingin menggunakan mantra mutlak untuk mengalahkan Li Qiye.