Setelah melodi muram, sebuah cello muncul di depan Lucien, lalu dia membaliknya dengan lembut dan memainkan musik indah. Violin yang tak lagi dipegang Lucien, kini melayang di udara.
Dikelilingi dengan suasana romantis serta diiringi suara cello dan violin yang lembut, Natasha ingat pertemuan pertamanya dengan Lucien. Karena Simfoni Takdir, keduanya terhubung untuk pertama kalinya. Lalu karena ketertarikan mereka berdua terhadap musik serta selera humor, begitu pula sifat Lucien yang malu-malu sampai sekarang, Natasha perlahan jadi teman baiknya, membuat Natasha menyadari kelebihan Lucien selain dari bidang musik. Lucien tenang, lembut, cerdas, dan menyenangkan. Tidak ada tekanan saat bersama dengan Lucien, dan Natasha bisa menjadi dirinya sendiri.
Itu adalah hari-hari yang indah bagaikan musim semi di bulan April. Mungkin, dalam hubungan mereka yang semakin mendalam, Natasha perlahan melupakan jenis kelamin Lucien. Cinta mereka bertunas untuk pertama kalinya.