Ketika Mo Wuji membuka matanya, ia melihat langit-langit berwarna putih kekuningan di atasnya. Ia tiba-tiba duduk dan gelombang rasa sakit melanda kepalanya seperti tusukan-tusukan jarum.
"Huuft…" Mo Wuji menghela napas panjang. Saat ia perlahan-lahan menenangkan dirinya, rasa sakit di kepalanya juga mulai mereda.
'Tempat apa ini? Aku di mana?'
Mo Wuji mengernyitkan alisnya. Saat ia memikirkan tentang apa yang terjadi di Gunung Seribu Jimat, sekali lagi kepalanya merasakan rasa sakit yang tak tertahankan. Mo Wuji hanya bisa memaksakan diri untuk tidak mengingat apa-apa, dan ia mencoba memahami situasinya saat ini.