Chereads / Manusia Abadi / Chapter 90 - Tiang Baja

Chapter 90 - Tiang Baja

"Kau…" Cang Wenbin menunjuk ke arah Mo Wuji dengan penuh amarah. Ia sangat kaget, sampai-sampai ia lupa bahwa ia seharusnya bangun untuk membalas perbuatan Mo Wuji. Selama ia berada di Sekte Formless Blade, ia tidak pernah mengalami insiden di mana seorang murid pelayan berani melawannya.

Mo Wuji melangkah menghampiri Cang Wenbin, beberapa ketakutan melanda pikiran Mo Wuji. Untung saja, saat pria ini pertama kali datang ke sini, ia langsung pergi tanpa melakukan banyak hal. Jika Yan'Er benar-benar terluka atau akhirnya cacat gara-gara pria ini, sudah terlambat bagi Mo Wuji untuk menyesal. Insiden ini sebenarnya adalah sebuah peringatan bagi Mo Wuji: Tak peduli ke manapun ia akan pergi di kemudian hari, ia harus membawa Yan'Er.

Melihat Mo Wuji akan menghajar Cang Wenbin sekali lagi, Wu Kai buru-buru berteriak, "Saudara Mo, tolong jangan terus memukulnya. Kau hanya akan merugikan dirimu sendiri..."

Jika penguasa dari Puncak Fire Sword marah, bahkan meskipun Shi Jun melindungi Mo Wuji, ia tidak akan luput dari kematian. Kematian Mo Wuji tidak akan berarti banyak bagi Wu Kai, tetapi Wu Kai sudah terlanjur menghabiskan waktunya untuk membangun hubungan baik dengannya.

"Beraninya kau memukulku..." Cang Wenbin akhirnya tersadar akan apa yang terjadi. Ia tetap menunjuk Mo Wuji dengan amarah yang meledak-ledak, sampai-sampai wajahnya telah berubah menjadi kehijauan. Sungguh sangat memalukan baginya, karena ia dipukuli oleh seorang murid layanan.

"Diakon Wu, jika orang ini tidak diusir dari sini sebelumnya, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada Yan'Er. Katakanlah, apakah aku harus memukulnya atau tidak?" Ekspresi Mo Wuji sangat geram. Jika bukan karena bantuan Wu Kai terhadap Yan'Er, Mo Wuji tidak akan repot-repot untuk menjelaskan kepada Wu Kai.

Wu Kai buru-buru menjelaskan dengan perlahan, "Pertama kali aku melihatnya mendatangi Xiong Xiuzhu ke sini, aku bergegas memberi tahu Qin Xiangyu. Saat itu, Qin Xiangyu yang membantu menyuruh ia pergi dari sini. Aku tidak tahu apa yang dilakukan Qin Xiangyu, tetapi Cang Wenbin tidak berbuat apa-apa. Kali ini, aku juga mencoba mencari Qin Xiangyu tetapi aku tidak dapat menemukannya di dalam sekte."

Mo Wuji akhirnya memahami situasi ini. Tidak heran mengapa Cang Wenbin tidak melakukan apa-apa saat pertama kali ke sini. Mo Wuji merasa ia benar-benar perlu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Qin Xiangyu. Dulu saat di kapal, ia hanya membantunya sedikit. Tetapi sekarang Qin Xiangyu datang dan membalas bantuan dari Mo Wuji dengan pertolongan yang sangat besar.

"Diakon Wu, terima kasih banyak," Mo Wuji menepuk bahu Wu Kai. Mo Wuji tidak perlu tahu mengapa Wu Kai rela membantunya untuk memberi tahu Qin Xiangyu. Mo Wuji sangat berterima kasih atas tindakannya.

Wu Kai ingin membalas ucapan itu dengan beberapa ungkapan yang sopan, tetapi ada sesuatu yang tampaknya menarik perhatiannya; ada seorang pria mengenakan pakaian seorang diakon yang sedang tergesa-gesa menghampiri mereka.

Wu Kai mengenali pria itu, ia adalah diakon untuk Aula Pembuat Pil, Yuan Qi. Meskipun mereka berdua sama-sama menjabat sebagai diakon, Wu Kai bahkan tidak bisa menganggap dirinya setara dengan Yuan Qi.

Tanpa mengetahui mengapa Yuan Qi mendatangi mereka, Wu Kai segera membungkukkan badannya, "Diakon Wu memberi salam kepada Diakon Yuan."

Yuan Qi sedikit mengangguk, sebelum menangkupkan kedua genggaman tangannya di hadapan Mo Wuji, "Salam, Ahli Pil Mo. Saya datang membawakan token identitas dan jubah Ahli Pil tamu kepada Anda. Ketika Ahli Pil Mo sempat, silakan datang ke Aula Pertemuan untuk melihat-lihat puncak bukit pedang yang akan menjadi tempat tinggal Anda yang baru."

Mo Wuji tidak menyangka respon sekte ini begitu cepat. Ia baru saja pulang kurang dari satu jam yang lalu, tetapi semua fasilitasnya sudah datang kepadanya dengan teratur.

"Terima kasih banyak, Diakon Yuan." Mo Wuji bergegas untuk menyimpan barang-barangnya yang dibawakan oleh Diakon Yuan. Ia begitu berani menampar Cang Wenbin bukan karena hubungannya dekat dengan Ahli Pil Shi yang sudah meninggal itu, tetapi karena ia sudah menjadi Ahli Pil tamu.

"Sau..." Wu Kai menarik kembali kata-katanya ketika ia melihat token identitas di tangan Mo Wuji, "...Kau adalah seorang Ahli Pil tamu?"

Wu Kai hendak memanggil Mo Wuji dengan sebutan "Saudara", tapi ia buru-buru menghentikan kata "dara". Ahli pil tamu adalah posisi yang jauh di atas diakon yang bertanggung jawab atas murid-murid pelayan. Tidak heran mengapa Mo Wuji tidak takut pada Cang Wenbin. Andai Wu Kai adalah seorang Ahli Pil tamu, ia juga tidak akan takut pada Cang Wenbin.

Saat ia memikirkan ini, Wu Kai hanya bisa merasakan gembira dalam hatinya. Untung saja ia telah membantu Mo Wuji, dan membantu memanggil Qin Xiangyu untuk menahan Cang Wenbin beberapa hari lalu.

Cang Wenbin, yang sudah berdiri setelah ditampar Mo Wuji, menunjukkan ekspresi wajah yang tampak bodoh. Karena Mo Wuji adalah Ahli Pil tamu, pasti ia tak akan takut pada Cang Wenbin yang hanya diibaratkan sebagai seekor rubah yang berpura-pura menjadi seekor harimau yang agung.

Cang Wenbin selalu mengandalkan paman seniornya yang merupakan penguasa Puncak Fire Sword untuk bertindak sesuai keinginannya. Namun, jika sesuatu benar-benar terjadi, tidak mudah baginya untuk mencari perlindungan dari paman seniornya.

Ia diam-diam mundur beberapa langkah, bersiap-siap untuk melarikan diri. Namun, Mo Wuji dengan dingin mendengus, "Kau pikir kau bisa pergi begitu saja?"

Cang Wenbin bergegas membungkuk, "Ahli Pil Mo, murid yang rendah ini tidak tahu bahwa Anda adalah Ahli Pil tamu. Tentang kesalahan saya sebelumnya, saya harap Anda akan memaafkannya. Saya juga tidak akan membiarkan masalah ini terdengar di telinga paman senior saya."

Kalimat terakhir sebenarnya adalah pengingat untuk Mo Wuji: Paman seniorku adalah penguasa dari Puncak Fire Sword. Jadi kau jangan keterlaluan.

Mo Wuji berkata pelan, "Jika kau memberitahu paman seniormu, tidak masalah bagiku. Xiong Xiuzhu dan suaminya bekerja untukku. Ini bukan saatnya kau bertingkah arogan di rumahku. Kau bahkan mengambil benda-benda milik Tao Ao, dan mematahkan kedua kakinya. Apa kau pikir aku akan melupakan ini begitu saja?"

Sebelumnya, Mo Wuji benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk membantu Tao Ao dalam menuntut keadilan terhadap orang yang mematahkan kakinya. Selain itu, Mo Wuji tidak memiliki hubungan apapun dengan Tao Ao, jadi ia tidak perlu menyinggung orang lain karena Tao Ao.

Namun, sekarang berbeda; Xiong Xiuzhu sudah sangat teliti dan penuh perhatian dalam merawat Yan'Er. Selain itu, kedatangan Cang Wenbin ke rumahnya untuk mencari masalah lebih dari satu kali juga sudah keterlaluan. Dan yang terpenting adalah kini ia tidak perlu takut pada Cang Wenbin.

"Ahli Pil Mo, apakah Anda ingin saya membawa anak ini ke Aula Penegakan Hukum?" Yuan Qi menyarankan kepada Mo Wuji setelah tampak memahami inti dari situasi ini.

Mo Wuji adalah seorang Ahli Pil, dan kabarnya hubungan Mo Wuji dengan Yan Qianyin bisa dikatakan lumayan baik. Sebagai seorang diakon dari Aula Pembuat Pil, Yuan Qi berpikir tidak ada ruginya jika ia menjalin hubungan baik dengan Mo Wuji.

"Saya bersedia mengganti kerugian yang diderita suami-istri itu." Mendengar bahwa Yuan Qi ikut campur dalam masalah ini, Cang Wenbin bergegas untuk mengatakan demikian.

Mo Wuji menoleh ke Xiong Xiuzhu dan bertanya, "Kakak Xiong, apa yang dia ambil darimu?"

Xiong Xiuzhu bingung karena dia tidak sepenuhnya memahami situasi ini. Bukankah Mo Wuji hanyalah murid pelayan yang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Diakon Wu? Mengapa sekarang ia menjadi Ahli Pil tamu?

Xiong Xiuzhu baru tersadar kembali ketika Mo Wuji mengajukan pertanyaan itu padanya. Namun, di mata Xiong Xiuzhu masih ada sedikit rasa takut, karena dia tidak berani berhadapan dengan Cang Wenbin.

"Katakan saja. Ia tidak akan kembali ke sini nantinya," Kata Mo Wuji membujuk Xiong Xiuzhu.

Akhirnya, Xiong Xiuzhu menjadi tenang. Dia mengerti bahwa dia sudah terlanjur menyinggung Cang Weibin, dan sekarang bukan saatnya untuk diam.

Setelah memikirkan hal ini, dia berkata dengan nada datar, "Orang ini mengambil tiang baja yang ditinggalkan ayahku untukku."

"Aku akan segera mengembalikannya, segera..." Kata Cang Wenbin cemas saat ia buru-buru pergi dari tempat itu.

"Ahli Pil Mo, saya akan pergi. Ketika Pill Master Mo menemukan puncak bukit pedang yang Anda inginkan, segera beri tahu saya. Saya akan membantu membangun sebuah gua abadi untukmu." Melihat insiden itu sudah berakhir, Yuan Qi dengan sopan berpamitan pada Mo Wuji.

Jantung Wu Kai terasa seperti air yang mendidih, degupannya naik-turun tiada henti. Ia memiliki sejuta pertanyaan yang tidak berani ia tanyakan pada Mo Wuji. Intinya, status Mo Wuji telah berubah drastis, dan Wu Kai tidak berhak untuk bertanya kepada Mo Wuji soal itu

"Ahli Pil Mo... Saya juga akan pamit dulu. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan perintahkan saya." Wu Kai juga buru-buru berpamitan

Meskipun ia tidak menyukai sifat Wu Kai, Mo Wuji masih merasa berterima kasih padanya, "Wu Kai, aku berhutang budi padamu. Jika kau menginginkanku untuk membuatkanmu sebuah pil, aku bisa membantumu satu kali."

"Terima kasih banyak, Ahli Pil Mo!" Wu Kai berterima kasih pada Mo Wuji dengan bersemangat. Bukanlah suatu hal yang sederhana jika seorang Ahli Pil berjanji untuk membuatkan pil kepada seseorang.