"Life Sucking Beast telah merasakan kedatangan kita, cepat buat pil itu…" Yan Qianyin berusaha sekuat tenaga untuk bisa berbicara. Setelah selesai berkata demikian, seluruh tubuhnya berhenti bergerak.
Mo Wuji merasakan sebuah sirkulasi energi kehidupan yang kuat datang ke dalam tubuhnya. Sirkulasi yang kuat ini mampu melawan kekuatan hisapan yang menarik energi kehidupannya, sehingga Mo Wuji tidak terpengaruh oleh hisapan itu.
Mo Wuji mengerti dengan jelas bahwa satu-satunya tempat yang aman saat ini adalah di samping Yan Qianyin. Jika ia menjauh satu langkah saja dari samping Yan Qianyin, seluruh energi kehidupannya akan seketika terhisap habis karena level kultivasinya yang rendah.
Saat ini, tiba-tiba sesuatu muncul di pikiran Mo Wuji: Kehidupan Yan Qianyin dan kehidupannya sendiri tidak berada dalam taraf yang sama. Jika Yan Qianyin tak bisa bertahan lagi, dia bisa saja langsung melarikan diri dan meninggalkannya. Jika itu terjadi, tidak akan ada yang bisa dilakukan Mo Wuji kecuali menunggu kematian.
Ketika ia memikirkan hal ini, bagaimana bisa Mo Wuji menyia-nyiakan waktunya sedikitpun? Segera setelah itu, Mo Wuji secepat mungkin meletakkan tungku pil ke atas tanah dan menyalakan batu api oranye dari Yan Qianyin.
Batu api oranye itu terbakar hebat di bawah tungku pil. Mo Wuji menyiapkan bahan-bahan Pil Ephemeral Life di samping tungku. Ia langsung memulai proses pembersihan tungku.
Tak ada keraguan sedikitpun dalam tindakan-tindakan Mo Wuji. Langkah demi langkah pembuatan pil yang ia lakukan tampak semulus aliran air.
Meskipun Yan Qianyin sedang menghadapi sebuah kesulitan, dalam hati dia masih bisa memuji Mo Wuji. Meskipun sedang menghadapi marabahaya, Mo Wuji tidak panik ataupun kehilangan ketenangannya. Mo Wuji tetap tenang dan melakukan segala sesuatunya secara sistematis tanpa melakukan kesalahan apapun.
Tungku pil itu telah berulang kali dibersihkan Mo Wuji sebelumnya, sehingga ia hanya perlu membersihkannya satu kali saat ini.
Mo Wuji lalu memasukkan bahan-bahan itu ke dalam tungku pil untuk memulai proses pemurnian.
Sebelumnya, dalam semua proses pembuatan pilnya, Mo Wuji selalu menggunakan batu api merah. Ia tidak pernah mencoba batu api jenis lain. Ketika ia mencoba batu api oranye ini, ia tahu bahwa proses ini akan menjadi jauh lebih mudah daripada saat ia menggunakan batu api merah. Ia akan membutuhkan energi spiritual yang lebih sedikit untuk disalurkan ke teknik tangan dan teknik pilnya.
Satu-persatu bahan-bahan spiritual itu mulai dimurnikan Mo Wuji, dan semua ampas obat di dalamnya telah dibuang dari tungku. Karena Mo Wuji mengerahkan seluruh usahanya untuk membuat pil ini, ia mampu memurnikan semua bahan-bahan itu hanya dalam 20 menit.
Setelah proses pemurnian bahan, proses penyatuan esensi obat juga berjalan lancar berkat bantuan batu api oranye itu, Mo Wuji mampu menyatukan esensi obat dalam waktu sesingkat mungkin.
Tepat ketika ia akan mulai memadatkan pil, Mo Wuji merasakan energi kehidupannya berkurang.
Mo Wuji terkejut dan tangannya sedikit gemetar. Ia hampir saja menghamburkan dan merusak larutan yang berasal dari esensi-esensi bahan yang menyatu. Ia tidak lagi mau menyembunyikan kemampuannya, dan langsung menggunakan sebagian besar energi spiritualnya. Sambil mengeluarkan gelombang energi spiritualnya, ia mulai menggunakan beberapa teknik pil secara berturut-turut.
Larutan esensi yang terhambur itu menyatu kembali. Mo Wuji menghela nafas lega saat, ia menoleh sebentar untuk melihat keadaan Yan Qianyin.
Mata Yan Qianyin tertutup rapat, wajahnya pucat dan sedikit bergetar. Dalam jangka waktu yang singkat ini, Mo Wuji melihat seolah-olah berat badan Yan Qianyin telah berkurang lebih dari 10 kilogram. Sebagian rambut di pelipis wanita itu sudah mulai memutih.
Saat itu juga, Mo Wuji yakin bahwa Yan Qianyin tidak bisa bertahan lebih lama.
Jika Yan Qianyin berada di sini lebih lama, dia akan sangat kesulitan jika harus melarikan diri sendirian. Yan Qianyin tahu bahwa dia memiliki kesempatan untuk melarikan diri, tetapi dia masih memilih untuk tetap berada di sini untuk melawan kekuatan hisapan Life Sucking Beast.
Meskipun Yan Qianyin berjuang keras hanya untuk mendapatkan harta karun itu, Mo Wuji masih merasa tersentuh oleh perbuatannya. Hidup Mo Wuji sekarang bergantung pada keputusan Yan Qianyin. Jika Yan Qianyin memilih untuk bertahan, Mo Wuji akan terus hidup. Jika Yan Qianyin memilih untuk melarikan diri, Mo Wuji hanya bisa bersiap-siap untuk mati.
Saat ini juga, Mo Wuji tidak ragu-ragu lagi. Ia melakukan teknik pemadatan pil terus-menerus di atas tungku pilnya. Mo Wuji tak lagi menyembunyikan teknik pilnya. Ini bukannya karena ia tidak khawatir sebab Yan Qianyin tidak bisa memperhatikannya saat ini. Bahkan jika Yan Qianyin mengetahuinya pun, Mo Wuji masih akan menggunakan kemampuannya yang tersembunyi ini – yaitu teknik pil untuk memadatkan pil.
Berkat usaha konsisten dari Mo Wuji, ia hanya butuh waktu kurang dari 10 menit sebelum aroma pil mulai tercium.
Akhirnya ia akan berhasil! Hati Mo Wuji gembira, dan ia terus mengeluarkan teknik-teknik pil yang berbeda-beda. Energi spiritual Mo Wuji berkurang dengan cepat karena terus disalurkan ke teknik pilnya. Wajahnya juga mulai pucat pasi. Keringat menetes dari dahinya saat Mo Wuji merasakan tangannya gemetar.
Mungkin Mo Wuji tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Namun, Mo Wuji terus berusaha menyelesaikan pilnya. Sementara itu, ia juga merasa sangat berterima kasih dalam hatinya karena Yan Qianyin masih di sini. Energi kehidupan Yan Qianyin terus menerus dihisap, tetapi wanita itu memilih untuk tetap di sini dan melindunginya. Dia melakukan semua itu agar Mo Wuji bisa berkesempatan untuk menyelesaikan pilnya.
Satu menit berlalu; 12 pil hijau telah selesai dipadatkan di dalam tungku pil. Dengan sebuah tamparan ke tungku, Mo Wuji mulai mengumpulkan pil-pil itu.
Mo Wuji bisa melakukan teknik pilnya untuk memadatkan pil, tetapi ia tidak bisa menggunakan sebuah teknik pil dalam proses pengumpulan pil. Karena level kultivasinya rendah, ia tidak akan mampu melakukan teknik pengumpulan pil, meskipun jika ia mencobanya dengan usaha terbaiknya. Tanpa penggunaan sebuah teknik pil dalam proses pengumpulan pil akan berakibat pada kualitas pil yang lebih rendah, dan pil itu juga akan kehilangan beberapa kemanjurannya. Tapi bagaimana bisa Mo Wuji peduli soal itu sekarang? Ia kini mampu meramu sebuah pil Jenjang 2, itu sudah merupakan kejutan besar yang menyenangkan.
12 pil itu melayang dan masuk ke dalam vas batu giok yang sudah dipersiapkan Yan Qianyin. Mo Wuji tidak memadamkan api di bawah tungku itu dulu. Ia langsung memasukkan dua Pil Ephemeral Life ke mulut Yan Qianyin. Di saat yang bersamaan, ia juga menelan satu pil itu.
Saat ia meminum Pil Ephemeral Life, ia merasakan semburan energi panas menyebar di dalam tubuhnya. Semburan energi itu seketika melawan kekuatan hisapan Life Sucking Beast yang menyedot energi kehidupannya.
Mo Wuji sangat bersuka cita; pil ini benar-benar ajaib!
Efek Pil Ephemeral Life itu bekerja sangat cepat. Saat pil itu masuk ke dalam mulut Yan Qianyin, saat itu juga Yan Qianyin membuka matanya lebar-lebar.
Saat dia membuka matanya, dia dapat melihat Mo Wuji sedang mengumpulkan pil-pil lainnya. Yan Qianyin merasakan sebuah emosi yang kuat muncul di dalam hatinya. Dia benar-benar telah memilih orang yang tepat, karena Mo Wuji benar-benar berhasil. Hanya dengan menggunakan satu kali kesempatan membuat obat, dan juga berada di bawah tekanan yang besar, seorang Pembuat Pil Jenjang 1 mampu membuat Pil Jenjang 2. Yan Qianyin beruntung untuk terus mempercayai Mo Wuji hingga saat ini. Andai saja Yan Qianyin putus harapan dan melarikan diri, dia tidak hanya kehilangan harta karun itu, tapi dia juga harus menjalani sisa umurnya dengan perasaan bersalah atas kematian Mo Wuji.
Yan Qianyin tidak perlu ragu untuk menelan dua pil Ephemeral Life itu. Setelah meminumnya, dia langsung berlari ke arah tanaman-tanaman rambat di hadapannya, dan berseru "Adik murid junior Mo, cepat ikuti aku! Ketika aku tak bisa lagi menahan kekuatan hisapan itu, cepat berikan satu pil padaku."
Mo Wuji tak perlu diingatkan Yan Qianyin; ia sudah berlari ke arah tanaman-tanaman rambat itu.
*Peng!* Tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang menyerang mereka berdua, kekuatan itu membuat Mo Wuji terlempar ke belakang dan menabrak tanaman-tanaman rambat.
Mo Wuji akhirnya melihat apa yang sedang dilawan oleh Yan Qianyin. Makhluk itu terlihat kecil, panjang kepalanya tak lebih dari 30 sentimeter. Makhluk itu sedikit mirip dengan seekor rubah, tetapi ekor dan telinganya pendek. Atau kau bisa menganggapnya sebagai makhluk hasil persilangan antara seekor anjing kecil dan seekor rubah.
"Jangan bersandar pada tanaman rambat itu!" Seru Yan Qianyin. Pada saat Yan Qianyin berseru, Mo Wuji merasakan sesuatu menggigit punggungnya. Seketika seluruh tubuhnya mulai mati rasa.
Yang menggigitnya adalah seekor ular berbisa. Dulu sewaktu ia hidup di Bumi, Mo Wuji menghabiskan banyak waktunya untuk meneliti tanaman liar di hutan, sehingga ini bukan pertama kalinya ia digigit ular berbisa. Segera setelah ia digigit, ia tidak ragu-ragu untuk mengambil sebuah vas batu giok dan memasukkan sebutir Pil Poison Cleansing ke dalam mulutnya.
Pil Poison Cleansing itu bekerja secara instan; perasaan mati rasa di tubuh Mo Wuji berhenti menyebar, lalu dihilangkan oleh efek pil itu.
Mo Wuji menghela nafas pendek sebelum ia bangkit dari tanaman-tanaman rambat itu. Sebelumnya, Yan Qianyin mengatakan kepadanya bahwa ketika Yan Qianyin bertarung dengan Life Sucking Beast, binatang itu tidak akan lagi menghisap energi kehidupan Mo Wuji. Mo Wuji akhirnya bisa menurunkan kewaspadaannya.
Siapa yang menyangka bahwa akan ada banyak ular berbisa di tempat Life Sucking Beast itu tinggal. Untungnya, Mo Wuji telah meramu Pil Poison Cleansing sebelumnya. Jika tidak, ia akan kehilangan nyawanya.
Melihat Mo Wuji menghilangkan racun dari tubuhnya sendiri, Yan Qianyin menghela nafas lega. Sebelumnya dia berpikir bahwa Mo Wuji adalah seseorang yang takut mati, namun kini pikiran itu telah berubah. Ular yang baru saja menggigit Mo Wuji bukanlah ular biasa. Andai Mo Wuji tidak membawa Pil Ephemeral Life itu, Yan Qianyin juga akan ragu-ragu untuk menolongnya.
Yan Qianyin tidak menyangka bahwa Mo Wuji akan mampu menetralisir racun itu seorang diri, dan dalam waktu yang singkat pula. Setelah melihat tindakan Mo Wuji itu, Yan Qianyin dapat mengetahui bahwa ini bukan pertama kalinya Mo Wuji digigit oleh ular berbisa. Tak heran mengapa ia memilih untuk meramu Pil Poison Cleansing pada percobaan pertamanya membuat pil Jenjang 2. Semua perbuatan Mo Wuji tampak telah direncanakan terlebih dahulu; inilah yang membuat Yan Qianyin mengubah tanggapannya terhadap Mo Wuji.
Saat racun ular itu sudah menghilang, Mo Wuji menarik pisau pendek yang diikatkan di pahanya, kemudian menusuk ular yang telah menggigitnya itu. Darah menyembur keluar saat ular itu terbelah menjadi dua.
Pada saat ini, Mo Wuji menemukan bahwa tidak ada hanya satu ular di tanaman-tanaman rambat itu. Ternyata ada banyak sekali ular yang melilit di antara tanaman rambat. Mo Wuji tidak bisa memperkirakan dengan pasti ada berapa ular di situ.
"Pil Ephemeral Life..." Saat itu juga, Mo Wuji mendengar suara Yan Qianyin yang terdengar gelisah lagi.
Mo Wuji berbalik dan melihat Life Sucking Beast menyerang Yan Qianyin, gerakan Yan Qianyin tiba-tiba melambat dan tampak lemah. Mo Wuji tidak berpikir dua kali dan langsung melemparkan dua Pil Ephemeral Life ke dalam mulut Yan Qianyin.
Pil Ephemeral Life itu ditelan oleh Yan Qianyin. Secara kebetulan, Life Sucking Beast itu mendarat ke atas tubuh Yan Qianyin saat ini. Yan Qianyin lalu menggerak-gerakkan kedua tangannya. Dia tampak bak seorang peri yang menaburkan bunga, sambil membentuk isyarat-isyarat tangan rumit yang tak terhitung jumlahnya ke arah tubuh Life Sucking Beast.