Chereads / Manusia Abadi / Chapter 79 - Naik Level: Pembuat Pil Tingkat Mortal Jenjang 1

Chapter 79 - Naik Level: Pembuat Pil Tingkat Mortal Jenjang 1

Setelah beristirahat selama setengah jam, Mo Wuji merasa kondisinya jadi jauh lebih baik. Ia berdiri dan mencari tempat yang lebih aman untuk beristirahat, serta untuk memikirkan situasi apa yang terjadi saat ini.

Mo Wuji bersusah payah menggendong tungku pilnya, dan ia berjalan hampir satu kilometer. Kemudian ia melihat sebuah mayat. Ia mengenali mayat itu, ia adalah salah satu dari ketujuh pembuat pil yang ikut ke Gunung Formless Blade.

Secara teoretis, pembuat pil Jenjang 3 adalah seorang kultivator yang telah melampaui Tahap Channel Opening. Saat Mo Wuji menemukan mayat pembuat pil ini, ia benar-benar bersyukur dengan 'bintang keberuntungan'nya. Ini benar-benar sebuah keberuntungan ketika ia bisa selamat dari proses transfer itu.

Mo Wuji mulai meraba-raba tubuh mayat itu untuk mengambil semua benda berharga yang dibawa oleh pembuat pil itu; Mo Wuji bahkan menemukan beberapa batu spiritual. Batu-batu ini kaya akan energi spiritual, dan ini merupakan benda yang diidam-idamkan Mo Wuji. Namun, semangat Mo Wuji tidak bangkit sama sekali meskipun ia mendapatkan batu spiritual itu. Mo Wuji juga menemukan beberapa pil penyembuh luka, ia meminumnya untuk menyembuhkan luka di tubuhnya sendiri.

Setelah memeriksa tubuh pembuat pil itu secara keseluruhan, Mo Wuji menggali lubang di tanah dan mengubur mayat itu.

Kedudukan seorang pembuat pil Jenjang 3 sangat terkemuka di dunia mortal. Namun, salah satu dari mereka diam-diam meninggal di sebuah tempat yang entah di mana ini. Kehidupan yang rapuh dan rentan ini membuat Mo Wuji terpukul.

Setelah minum pil itu, Mo Wuji merasa tulang-tulangnya yang retak sembuh dengan cepat. Akhirnya ia menghela nafas dalam hati; pil yang diramu oleh para pembuat pil memang sangat mujarab, bahkan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti penisilin. Meskipun penisilin juga mengagumkan, tapi pasien yang mengonsumsinya masih membutuhkan waktu beberapa lama untuk sembuh. Sebaliknya, efek dari pil-pil ini bekerja sangat cepat.

Jika ada orang yang berkata pada Mo Wuji bahwa efek obat-obatan negara barat lebih cepat dari obat-obatan Cina, Mo Wuji akan langsung meludahi muka orang itu. Pil-pil ini diramu dengan menggunakan bahan-bahan herbal. Meskipun pil-pil ini sejatinya tidak berasal dari Cina, tapi Mo Wuji masih menganggapnya sebagai obat-obatan Cina.

Setelah berjalan lagi, Mo Wuji tidak melihat seorang pun, bahkan seekor semut pun tak nampak.

Dua hari telah berlalu, luka-luka Mo Wuji perlahan-lahan mulai pulih. Saat Mo Wuji sudah berpikir bahwa ini adalah akhir dari kehidupannya dan tak ada harapan lagi, tiba-tiba ia melihat tanah hijau yang membentang luas di kejauhan.

Mo Wuji segera berlari menuju tanah itu, ia tak memedulikan tungku pilnya yang berat.

10 menit kemudian, Mo Wuji sudah berdiri di sebuah lembah yang hijau dan subur. Ternyata benar kata Gu Ran, tempat ini memang dipenuhi oleh tanaman obat spiritual!

Ketika ia mempelajari pembuatan pil dari buku panduannya, Mo Wuji membaca sebuah tulisan yang mengenalkan banyak tanaman obat spiritual. Mo Wuji hanya tahu sedikit dari jutaan jenis tanaman obat spiritual. Namun, ia tidak dapat menyebutkan satupun nama tanaman obat di sini. Kesegaran dan keragaman tanaman obat di sini sangatlah memuaskan dan membuatnya bersemangat.

Lumayan juga... lembah ini memang tampak sangat hidup dan segar.

Saat Mo Wuji memikirkan tiga kata 'hidup dan segar', ia teringat tempat suram yang baru saja ia lewati sebelum menemukan lembah ini. Jika lembah ini digambarkan sebagai 'hidup dan segar', maka tempat tadi sudah pasti digambarkan dengan kata 'mati dan tandus'.

Kedua tempat itu termasuk dalam wilayah gunung yang sama. Tetapi mengapa di gunung ini ada tempat-tempat yang kaya akan tanaman spiritual, dan ada juga tempat-tempat di mana sehelai rumput pun tak tumbuh?

Saat ia mulai memikirkan itu, Mo Wuji menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres; karena kedua tempat itu terlalu jauh perbedaannya.

Ketika ia mengamati lebih jauh, Mo Wuji melihat bahwa tanaman spiritual di perbatasan antara lembah hijau dan tanah tandus itu tampak layu. Saat itu juga, Mo Wuji akhirnya memahami keadaan ini: tanah tandus penuh kematian itu akan melebar dan menyebar, tapi lembah ini masih belum terkena dampak penyebarannya. Meskipun begitu, nanti akan ada saatnya di mana lembah yang subur ini ikut menghilang.

Meskipun Mo Wuji tidak ingin Gunung Formless Blade berubah menjadi tanah tandus, ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanyalah seorang murid pelayan, ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan situasi ini. Terlebihnya lagi, ia bahkan tidak tahu apakah ia akan selamat dari situasi ini.

Karena di tempat ini begitu banyak tanaman obat spiritual, ia perlu mengumpulkan semua bahan-bahan tanaman yang diperlukan, sebelum menemukan tempat di mana ia bisa mencoba berlatih memurnikan bahan.

Tumpukan-tumpukan besar yang terdiri dari bahan-bahan spiritual dikumpulkan oleh Mo Wuji. Barulah saat malam tiba, akhirnya Mo Wuji berhenti mengumpulkan tanaman lagi. Saat itulah ia menemukan sebuah gua di lembah itu, dan ia beristirahat di dalamnya.

Setelah beristirahat selama satu malam, Mo Wuji mengambil sebuah batu api yang ia ambil dari mayat pembuat pil itu, dan memasangnya di bawah tungku. Hari ini, ia akan berlatih memurnikan bahan-bahan obat.

Meskipun ia dikelilingi oleh tanaman-tanaman obat spiritual, Mo Wuji tetap berhati-hati selama ia berlatih memurnikan bahan. Ia tahu bahwa tanaman spiritual sangatlah berharga. Jika bukan karena ia diperbolehkan untuk masuk ke Gunung Formless Blade, ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk memanfaatkan seluruh tanaman di lembah ini dan berlatih memurnikan bahan.

Hari demi hari berlalu; Mo Wuji sangat menghargai kesempatan ini, dan ia memanfaatkan hari demi harinya untuk berlatih memurnikan tanaman obat spiritual yang berbeda-beda. Awalnya, pemurniannya gagal. Namun, pada hari ketiga, ia dapat memurnikan 80% dari esensi bahan-bahan spiritualnya. Setelah delapan hari, tingkat kemurnian bahan-bahannya meningkat menjadi 90%.

Setelah itu, pelatihan Mo Wuji tidak mengalami peningkatan yang lebih jauh. Terlalu sulit baginya untuk memurnikan lebih dari 90% esensi bahan-bahannya.

Mo Wuji memurnikan bahan-bahan spiritual menggunakan metode dari buku panduan pil tanpa kata-kata yang ia miliki. Ia sadar bahwa ia tidak dapat meningkatkan hasil latihannya karena level kultivasinya terbatas, bukan karena alasan-alasan lain yang tak terduga. Bila level kultivasinya naik, ia juga akan dapat meningkatkan tingkat kemurnian bahan-bahan spiritualnya.

Karena ia mampu memurnikan 90% dari bahan-bahan spiritual, Mo Wuji sudah bisa dianggap jauh lebih baik dari Ahli Pil Shi. Dari hasil pengamatan Mo Wuji, Shi Jun hanya bisa memurnikan 60-70% dari bahan-bahan spiritual.

Ketika Mo Wuji mengamati cara Shi Jun meramu pil, ampas obat yang dihasilkan masih mengandung terlalu banyak esensi bahan spiritual. Itu sama saja dengan menyia-nyiakan esensi bahan-bahannya. Tak hanya itu, bila tingkat esensi yang dimurnikan lebih tinggi, maka proses pemadatan pil akan lebih mudah, serta kualitas pil yang dihasilkan akan lebih tinggi

Bagi Shi Jun, jika metode pemurniannya tidak meningkat, ia akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan jenjang ramuan pilnya sendiri.

Mo Wuji tahu bahwa meningkatkan pemurniannya akan menjadi proses yang panjang dan sulit. Karena itu, ia tidak lagi mempraktikkan pemurnian, tetapi ia mulai belajar pemadatan pil sekaligus berlatih kultivasi. Energi spiritual di sini sangat banyak. Lagi pula ia tak perlu khawatir ada orang yang memergokinya saat ia menyerap energi spiritual yang juga amat banyak. Akhirnya Mo Wuji tak perlu sembunyi-sembunyi untuk bisa berkultivasi sesuka hatinya.

Metode pemurnian pil yang digambarkan pada buku panduannya benar-benar berbeda dari metode milik Shi Jun. Buku panduannya menekankan pada teknik pil dan teknik tangan.

Ada berbagai jenis teknik tangan; mulai dari teknik pembersihan tungku pil, teknik pemadatan pil, lalu teknik pengambilan pil hasil akhir.

Selain itu, buku panduan ini mengajarkan bahwa seseorang tidak harus menggunakan teknik pil dan teknik tangan yang sama terus-menerus. Teknik-teknik itu dapat diubah sesuai dengan karakteristik bahan-bahan spiritualnya. Inilah yang perlu diperhatikan oleh seorang pembuat pil. Beberapa pembuat pil tidak dapat menyesuaikan metode mereka dengan bahan-bahan spiritualnya.

Ketika Mo Wuji meneliti bermacam-macam tanaman, ia menjadi sadar akan fakta tersebut. Apa pun yang bersifat tidak fleksibel, dan tidak bisa menyesuaikan diri, maka mereka hanya akan menjadi yang terbelakang.

Hal ini terbukti pada banyak peradaban Cina kuno. Berapa banyak dari mereka yang hilang dimakan waktu? Ini terutama karena mereka terlalu terpaku pada cara mereka.

Ketika seorang guru mewariskan pengetahuan kepada muridnya, bahkan jika guru itu tidak menyembunyikan pengetahuan apa pun, akan sulit bagi muridnya untuk melampaui kemampuan gurunya. Pasti akan ada beberapa pengetahuan yang hilang. Ketika murid ini mewariskan pengetahuannya kepada muridnya sendiri, maka pengetahuan yang hilang akan lebih banyak.

Warna hijau berasal dari warna biru, dan warna hijau lebih unggul dari warna biru[1]; Peribahasa ini hanya berlaku untuk beberapa orang. Selain itu, sebagian besar guru tidak memberikan seluruh pengetahuan mereka kepada murid-muridnya.

Bahkan hal-hal yang terbaik akan berakhir menjadi sejarah jika terus diwariskan dengan cara seperti ini.

Mo Wuji tahu betapa berharganya kesempatan ini. Meskipun ia tidak tahu bagaimana caranya ia akan keluar sebulan kemudian, namun ia tidak punya waktu untuk mengkhawatirkannya. Karena Kepala Sekte sudah mengatakan satu bulan, maka Mo Wuji hanya punya waktu satu bulan di sana.

Begitu ia pergi dari sini, ia tak akan memiliki lingkungan yang sangat kaya akan energi spiritual untuk kultivasi lagi. Ia juga tak akan menemukan tempat dengan tanaman obat berlimpah seperti ini lagi. Ia bahkan mengorbankan waktu tidurnya. Hari-harinya dihabiskan secara gila-gilaan dengan membuat pil dan berkultivasi. Ketika ia lelah membuat pil, ia akan segera berkultivasi.

Selama berkultivasi, ia terus-menerus menyerap energi spiritual dari langit dan bumi. Energi itu membuatnya hanya membutuhkan waktu tidur yang sedikit untuk mempertahankan kekuatannya

Tidak banyak formula pil yang dijelaskan di buku panduannya, namun formula-formula pil di situ mudah untuk dipadatkan. Formula-formula itu sangat cocok dalam proses pembelajaran pembuatan pil, serta sangat berguna untuk para kultivator level rendah.

Pada hari ke-20, Mo Wuji berhasil membuat Pil Energy Gathering Jenjang 1. Pil ini berkhasiat untuk mengumpulkan energi spiritual. Pil ini digunakan oleh para kultivatior Tahap Channel Opening, dan efeknya lebih bagus dari pil Energy Condensing.

Pada hari ke-21, Mo Wuji berhasil membuat Pil Vitality Replenishing Jenjang 1. Pil ini membantu para kultivator untuk mengembalikan vitalitas dan kekuatan mereka. Pil ini sangat berguna bagi Mo Wuji saat ini.

Mo Wuji masih saja berkultivasi dan mempraktikkan pembuatan pil tanpa henti, hingga ia seperti lupa waktu. Ia terus-menerus melakukan kedua aktivitas ini. Hingga suatu hari, semua meridian di tubuhnya bergetar secara bersamaan. Sebuah gelombang energi yang kuat seolah-olah disiram dari atas kepalanya hingga menembus ke seluruh tubuhnya. Perasaan ini menyadarkan Mo Wuji dari rutinitas pembuatan pil dan kultivasinya yang menggila.

Tanpa sadar, ia telah naik ke Tahap Channel Opening Level 3. Sejak pertama kali ia mulai berkultivasi, hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan, ia telah berubah dari manusia biasa menjadi seorang kultivator Tahap Channel Opening Level 3.

Ia lebih puas karena waktu yang ia butuhkan cuma sedikit untuk berkultivasi hingga ke level ini. Selain itu, ia juga sedang berlatih membuat pil. Hari ini, ia juga telah benar-benar menjadi seorang Pembuat Pil Tingkat Mortal Jenjang 1.

Setelah memanfaatkan buku panduan tanpa kata-katanya, serta tanaman-tanaman obat spiritual dari Gunung Formless Blade, ia hanya butuh waktu 1 bulan untuk mencapai level yang tidak bisa dicapai kebanyakan orang di sepanjang hidupnya.

Sayangnya, tak peduli usaha apapun yang ia lakukan, Mo Wuji tidak mampu membuat pil Jenjang 2.

  1. Peribahasa Cina yang digunakan untuk mendeskripsikan seorang murid yang melebihi kemampuan gurunya