Chereads / Manusia Abadi / Chapter 61 - Kemurahan Hati

Chapter 61 - Kemurahan Hati

"Jangan berbicara…" Ji Guang mengingatkan dengan panik. Namun terlambat, Winged Sea Leopard itu sudah mendengar suara Ding Bu'Er. Saat itu juga, makhluk itu menendang satu orang yang selamat ke samping, dan langsung berlari ke arah lima orang itu.

"Semuanya, serang!" Saat Winged Sea Leopard itu menyeringai dan menunjukkan taringnya, Ji Guang segera menghunuskan pedangnya yang berkilau untuk menghadapi makhluk itu. Mata Ji Guang tampak berapi-api dan menantang. Gao Juan serta Sun Liyan yang terluka ikut melawan. Meskipun Ding Bu'Er lebih lemah dari yang lainnya, tetapi dialah yang telah menyebabkan mereka diserang, maka ia juga bergegas maju tanpa ragu.

Di antara kelima orang itu, hanya Mo Wuji yang tidak maju. Ia tidak hanya terdiam, tapi ia juga berdiri kaku di tempatnya. Bukannya ia takut akan kematian, tapi ia sedang memeriksa keadaan sekitar sejak awal ia mendengar perkataan Ji Guang tentang Arrow Shooting Beast. Perlawanan dari keempat orang itu seharusnya sudah cukup untuk mengatasi Winged Sea Leopard, jadi tak masalah jika ia tidak ikut bertarung.

Sebaliknya, Mo Wuji lebih mengkhawatirkan akan adanya serangan dari Arrow Shooting Beast yang tadi melukai Sun Liyan. Serbuan terang-terangan seperti Winged Sea Leopard mudah diatasi, tetapi serangan diam-diam dari Arrow Shooting Beast jauh lebih sulit untuk dihindari. Keberadaan Arrow Shooting Beast yang mampu berkamuflase itu membuat Mo Wuji semakin cemas.

Tentu saja kejadian yang terjadi setelah ini hampir serupa dengan apa yang sudah diprediksi Mo Wuji: Ji Guang dan yang lainnya tampak mampu menahan serangan-serangan dari Winged Sea Leopard itu. Makhluk itu memang memiliki tingkat kekuatan dan kebrutalan yang tinggi, namun ia lemah dalam soal pergerakan.

Dari keempat orang yang mengepungnya, tiga orang selain Ding Bu'Er sudah sangat berpengalaman dalam soal bertarung. Karena keempat orang itu unggul dari segi jumlah, mereka mengepung Winged Sea Leopard itu sampai ia tak bisa bergerak banyak.

Namun, kini mulai terlihat ada celah di dalam kepungan mereka. Winged Sea Leopard itu mengambil kesempatan ini. Ia memanfaatkan ukurannya yang besar untuk menerjang mereka dengan ganas. Luka di pundak Sun Liyan makin terbuka. Beberapa menit kemudian kelemahan Ding Bu'Er mulai tampak, ia tak dapat berdiri setelah makhluk yang besar itu menabraknya dengan keras. Ding Bu'Er terlempar ke belakang hingga ada jarak yang cukup lebar antara dia dan makhluk itu. Winged Sea Leopard mengambil kesempatan ini, dan menggigit Ding Bu'Er.

Sayangnya, Ding Bu'Er yang hanya melakukan gerakan menyerang yang sama berkali-kali, tak mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini. Saat ia hampir dimakan oleh Winged Sea Leopard itu, Mo Wuji meninggalkan semua rasa khawatirnya terhadap Arrow Shooting Beast dan hendak melompat menuju Ding Bu'Er. Pada saat itu, sebuah bayangan hitam seperti anak panah melesat ke depan, menembus udara dan menuju ke arah Ji Guang.

Ketika Mo Wuji menyadari bahwa Ji Guang juga bergerak ke arah Ding Bu'Er untuk menyelamatkannya, Mo Wuji segera membalikkan badannya untuk menghadang anak panah itu. Kini Mo Wuji berfokus untuk memblokir serangan diam-diam dari Arrow Shooting Beast.

*Klang!* Anak panah berwarna hitam pekat itu memantul dari pedang Mo Wuji. Untung saja, ia sudah berada pada Tahap Channel Opening Level 1, sehingga ia bisa menahan anak panah yang melesat kuat itu. Andai Mo Wuji belum berkultivasi, kekuatan lesatan anak panah itu pasti bisa membuatnya terlempar jauh.

Setelah berhasil melindungi Ji Guang dari anak panah hitam itu, Mo Wuji berlari kencang menuju sebuah batu karang. Ia memperhatikan bahwa anak panah hitam tadi berasal dari sebuah batu karang. Ia sudah menebak dengan pasti, bahwa batu karang itu adalah Arrow Shooting Beast yang menyamar. Bertarung dari kejauhan melawan makhluk kejam dan licik seperti itu sama saja dengan cari mati.

Karena sudah berada pada Tahap Channel Opening Level 1, ditambah dengan 27 meridian yang terbuka, kecepatan Mo Wuji benar-benar di luar batas kemampuan manusia, meskipun kultivasinya belum memasuki level selanjutnya. Jarak sejauh lebih dari 10 meter ini dapat ditempuhnya hanya dalam satu detik. Pedang panjangnya tampak membelah angin saat ia berlari.

Serangan tiba-tiba dari Mo Wuji mengagetkan Arrow Shooting Beast itu. Makhluk itu tidak pernah menyangka Mo Wuji mampu memblokir anak panahnya. Karena Mo Wuji dengan sigap berlari secepat kilat ke arahnya, makhluk itu hanya bisa terdiam dan pasrah saat pedang panjang itu membelah tubuhnya.

Pedang Mo Wuji terlihat hanya membelah sebongkah batu karang, namun Mo Wuji merasakan sebuah sensasi seperti membelah daging. Tiba-tiba darah segar mengalir dari batu karang itu, lalu batu itu berubah menjadi sebuah bayangan lagi, dan menghilang di bawah pedang Mo Wuji.

Selain ada sedikit angin sejuk yang menerpanya, Mo Wuji tidak merasakan keberadaan Arrow Shooting Beast lagi. Tepat di bawah pedangnya, di mana beberapa serpihan batu karang berceceran, ada genangan darah merah di sana. Setelah berpikir bahwa Arrow Shooting Beast tidak akan mengganggu mereka lagi, Mo Wuji segera berbalik dan berlari ke arah kelompoknya untuk membantu mereka. Saat itu juga, ia mendengar Winged Sea Leopard mengaum dengan keras.

Pedang melengkung milik Ji Guang telah memotong rahang bawah Winged Sea Leopard itu hingga putus. Darah segar memancar dari rahang makhluk itu. Meskipun amarahnya meledak-ledak, Winged Sea Leopard itu sudah kehilangan keseimbangannya. Setelah serangan Ji Guang, dua pedang milik Gao Juan dan Sun Liyan menikam belakang leher makhluk itu. Akhirnya makhluk besar itu tersungkur, menabrak sebongkah batu karang besar di tanah, dan mati.

Ji Guang tidak mempedulikan Winged Sea Leopard itu. Sebaliknya, ia berjalan menghampiri Mo Wuji, dan membungkuk di depan Mo Wuji untuk berterima kasih. Ia berkata, "Saudara Mo, terima kasih telah menyelamatkan nyawaku sekali lagi." Ia tahu Mo Wuji telah menyelamatkannya dengan memblokir lesatan anak panah dari Arrow Shooting Beast saat ia tengah sibuk menyelamatkan nyawa Ding Bu'Er. Anak panah itu bisa saja menembus lehernya, dan melukainya secara fatal.

"Saudara Ji, karena semua orang di sini adalah bagian dari tim ini, sudah sewajarnya kita menjaga satu sama lain. Lagi pula, jika bukan karena jasamu, Bu'Er pasti sudah mati sekarang," Jawab Mo Wuji sambil tersenyum.

Namun jauh di dalam lubuk hati semua orang di situ, mereka paham bahwa sebenarnya Ji Guang telah menyelamatkan dirinya sendiri. Jika Ji Guang tidak maju untuk menyelamatkan Ding Bu'Er, maka Mo Wuji tidak akan bergerak cepat untuk memblokir anak panah itu, karena ia akan lebih memilih untuk menolong Ding Bu'Er.

"Saudara Mo, mulai sekarang, aku akan menjadi temanmu. Sebelumnya aku berpikir bahwa kau sedang membiarkan kami sendirian melawan Winged Sea Leopard itu. Tapi sepertinya pikiranku terlalu pendek. Jika kau tidak bersembunyi di belakang, dan menunggu hingga Arrow Shooting Beast menyerang, Saudara Ji tidak akan selamat dari anak panah itu." Sun Liyan, yang selama ini hanya terdiam, akhirnya berinisiatif untuk berkata demikian pada Mo Wuji.

"Mari akhiri semua kesenangan di sini. Kita masih harus fokus mencari telus Winged Sea Leopard," Ji Guang memberikan isyarat kepada timnya, dan mulai menentukan titik pencarian.

Tidak butuh usaha yang besar bagi mereka untuk menemukan sebuah gua dari batu karang dengan permukaan halus. Gua itu sangatlah besar, tinggi dan luasnya mencapai lebih dari 3.2 meter. Bahkan sebelum melangkah ke dalam gua, kelima orang itu dapat mencium bau amis ikan. "Ini dia tempatnya!" Seru Ji Guang, "Gua ini pasti adalah sarang sementara dari Winged Sea Leopard untuk menetaskan telur-telurnya. Winged Sea Leopard akan meninggalkan gua ini empat bulan dari sekarang."

Kelima orang itu masuk satu-persatu, dan segera berjalan ke titik terdalam di gua itu. Ada sebuah sarang yang menjulang tinggi dan terbuat dari bermacam-macam bulu binatang di kedalaman gua. Ada enam telur yang terletak di tengah-tengah sarang itu.

Ini pasti telur-telur Winged Sea Leopard. Namun yang membuat Mo Wuji bingung, lima dari enam telur itu seukuran bola voli, tetapi ukuran telur yang keenam hanya sepertiga dari yang lainnya. Selain itu, kelima telur yang besar memiliki garis-garis hitam putih yang indah di cangkangnya, sementara telur yang kecil berwarna kuning kusam. Telur yang kecil itu mirip dengan telur ayam yang sedikit lebih besar.

"Keberuntungan kita cukup bagus kali ini, kita masing-masing mendapatkan satu telur besar. Yang kecil itu pasti bukan telur Winged Sea Leopard. Mungkin telur itu diambil Winged Sea Leopard dari tempat lain. Apakah kalian semua setuju jika kita memberikan telur itu kepada Saudara Mo juga?" Ji Guang segera menyelesaikan pembagian telur itu.

Ding Bu'Er dan Mo Wuji tentu saja tidak keberatan; Sun Liyan dan Gao Juan juga setuju. Mereka sepenuhnya menyadari besarnya kekuatan Mo Wuji. Selain itu, mereka berhutang banyak pada Mo Wuji karena mereka dapat mencapai sejauh ini dengan aman.

Tanpa diduga, Mo Wuji tertawa dan berkata, "Itu tidak perlu, aku hanya akan mengambil telur yang kecil ini. Bu'Er juga akan mendapat satu telur besar, sementara kalian bertiga dapat membagi empat telur sisanya. Bagaimanapun juga, Saudara Ji yang membawa kita ke tempat ini." Setelah berkata demikian, ia membersihkan telur kecil itu dan menyimpannya.

Tujuan Mo Wuji sudah terpenuhi sejak lama. Tanpa Ji Guang, ia tidak akan bisa menemukan tempat ini, apalagi membuka 27 meridian saat berlayar ke sini. Jika ia juga tidak memiliki token murid pelayan yang diberikan Qin Xiangyu padanya, pikiran Mo Wuji tidak akan sekonyol ini untuk memilih telur yang kecil saja. Ia pasti juga mengambil telur yang besar. Dengan telur Winged Sea Leopard itu, ia mungkin bisa menjadi murid pelayan. Karena ia sekarang memiliki token seorang murid pelayan, telur Winged Sea Leopard tidak berharga lagi di matanya. Jadi lebih baik ia memberikannya pada Ji Guang saja. Terkadang, jika kita dimanfaatkan orang lain, itu tidak selalu berdampak buruk; ini adalah pelajaran hidup yang berharga bagi Mo Wuji.

Meskipun ia membawa telur Winged Sea Leopard itu, ia tidak akan menetaskannya. Membunuh Winged Sea Leopard, dan menetaskan telurnya untuk dijadikan alat transportasi. Ide itu membuat Mo Wuji merasa sangat tidak nyaman. Meskipun ia tidak ikut campur dalam membunuh Winged Sea Leopard, ia tetap merasakan hal demikian.

"Baiklah, terima kasih atas kebaikan hati Saudara Mo. Kau adalah temanku mulai sekarang. Jadi jika ada sesuatu apa pun dan kau membutuhkanku untuk menolongmu, tolong jangan sungkan untuk memberitahuku." Dengan ramah Ji Guang menerima kemurahan hati Mo Wuji. Memang, satu telur Winged Sea Leopard saja tidaklah cukup baginya. Mo Wuji hanya berkesempatan untuk mendapatkan telur Winged Sea Leopard karena ia telah memberikan kontribusi yang lebih besar dari Ji Guang, dan Ji Guang berhutang nyawa kepada Mo Wuji.