Angola mengangguk dan menunjuk ke arah cermin itu dengan jarinya. Secercah cahaya merah muncul dari jari itu dan terserap ke permukaan cermin.
Seluruh ruangan itu tiba-tiba menjadi terang karena cahaya dari dinding, dan terdengar suara desisan aneh dari dalam semua cermin itu.
Tidak lama kemudian, pemandangan seluruh daerah di luar sekolah muncul di cermin-cermin itu: reruntuhan berlumpur, matahari yang terbenam, dan Master Moroco yang sedang membersihkan bulunya dengan paruhnya.
"Apa sebenarnya yang sedang kau cari?" tanya Angola.
"Tiga calon penyihir, dua pria, dan satu wanita. Nama calon penyihir wanita itu adalah Annie. Sepertinya, mereka kembali ke sekolah bersama-sama. Bisakah kau mempercepat rekaman ini? Aku membutuhkan informasi tentang semua murid yang kembali ke sekolah baru-baru ini," jawab Angele.
"Tidak masalah." Dengan satu jentikan jari Angola, gambar di dinding berganti dengan cepatnya.