Tiga hari kemudian, di Kastil Besi Hitam…
Sosok manusia melintas di langit Kastil Besi Hitam dengan kecepatan tinggi dan mengerikan seperti sambaran petir. Manusia biasa hampir tidak bisa mengikuti pergerakannya dengan kasat mata, meskipun berada dekat dengan sosok tersebut. Hanya saat berada di kejauhan, orang-orang mampu melihat garis berwarna abu-abu sedang melintas di atas langit…
Seiring suara 'dhuaar'… sebuah bukit tandus yang tingginya lebih dari 50 meter meledak berkeping-keping setelah manusia itu melintas, menyebabkan serpihan-serpihan batu beterbangan sekitar 1,500 meter ke semua penjuru, dan menciptakan lubang raksasa yang kedalaman dan radiusnya mencapai lebih dari 10 meter.
"Dhuaar … Dhuaar … Dhuaar…"