Di alam Semi Sage, lautan berdarah menyeruak hebat. Seekor hewan immortal yang terlihat seperti kura-kura dan naga tampak mendongak dan meraung, sehingga memunculkan kepulan asap yang menjulang tinggi. Meng Shidao sedang mengangkat Prasasti Immortal Zaman Lampau menggunakan satu tangan dengan rambut berkibar serta mata berbinar, seolah dia mampu menekan segala sesuatu di dunia…
Seiring Meng Shidao terus-menerus mengucapkan bait sutra, tingkat resonansi sutra-sutra itu pun memenuhi seluruh penjuru alam Semi Sage. Inskripsi-inskripsi emas tanpa henti bermunculan di Prasasti Immortal Zaman Lampau yang hitam legam. Tak lama setelahnya, inskripsi-inskripsi emas itu langsung terlontar keluar dari prasasti bagaikan hewan spiritual yang hidup. Sewaktu inskripsi-inskripsi itu terlontar, serangan-serangan elemen tanah, elemen air, elemen angin, dan elemen api di alam Semi Sage menjadi tak tertahankan.