Sebenarnya, banyak momen kritis tidak memiliki terlalu banyak tanda sebelum terjadi; sebaliknya, karena beberapa di antaranya datang secara alami seperti pendar matahari pagi, guntur pada hari hujan, dan ulat sutra yang keluar dari kepompongnya. Sehingga, potensi krisis itu selalu muncul diam-diam. Ketika kau memahami bahwa pilihanmu akan menentukan nasibmu dan banyak orang di sekitarmu, maka selama itu saat-saat kritis sudah berlalu, hingga kau tidak akan sempat menentukan pilihanmu.
Zhang Tie tidak tahu bahwa ia sedang menghadapi pilihan seperti itu. Ia hanya merasa bahwa bulu pelacak pendatang baru itu sangat aneh dan memiliki keinginan kuat untuk mencapai puncak utama. Meski ia tidak tahu tujuan akhir sang pendatang baru itu.
Yang jelas, lelaki itu punya beberapa pilihan.