Setelah mematung di sana sambil merasa malu, maka kedua pemburu bayaran itu akhirnya menyadari bahwa remaja itu sama sekali tidak berbahaya. Remaja itu masih membakar kebabnya dengan pedang. Setelah saling bersitatap satu sama lain, mereka pun akhirnya mengendurkan kuda-kuda pertempurannya.
Namun, kedua pemburu bayaran itu tidak berani bergerak mendekati remaja itu karena khawatir terjadi salah paham. Bagaimanapun juga, siapapun akan menjadi waspada bila mereka bertemu dengan orang asing di pulau terpencil.
"Uhuk… uhuk..." pria tangguh dengan alis tebal itu terbatuk dua kali, lalu menunjuk mayat di tanah, dan bertanya, "Adik laki-laki, apa kau membunuh pria ini?"
"Hmm, ya, kenapa?" jawab remaja itu dengan jujur.
Setelah melihat remaja itu menjawabnya dengan mudah, maka kedua pemburu bayaran itu merasa sedikit terkejut dalam hati.
"Adik laki-laki, apa kau tahu siapa yang telah kau bunuh?"