Setelah masuk ke dalam pegadaian tersebut, maka Zhang Tie melihat seorang pemuda yang mengenakan topi dengan pakaian berwarna biru kehijauan sedang tidur di belakang konter. Air ludahnya sampai menetes ke atas konter.
Semua perabotan di dalam pegadaian ini sepertinya sudah usang karena kilaunya telah hilang. Meski begitu, seluruh pegadaian ini masih beraroma seperti asap dan teh.
Selain beberapa barang murah yang berserakan di wadah-wadah di belakang konter, maka tidak ada lagi yang bisa ditemukan di dalam pegadaian ini.
Setelah membandingkan istilah Gunung Cahaya yang luar biasa dengan pegadaian jelek ini, maka Zhang Tie akhirnya mulai melirik ke arah Tetua Muray.
"Uhuk… uhuk..." Tetua Muray terbatuk-batuk.
Tapi pemuda itu masih belum bangun.