Pears mengamati remaja yang sedang tertidur itu dengan ekspresi wajah yang ramah dan lembut. Selain itu, ia menyisir rambut di dahi remaja itu dengan hati-hati.
Wajah remaja itu putih pucat seperti salju, dan ia terlihat seperti sudah mati. Pada saat ini, ekspresi wajah Pears yang lembut malah terlihat menggelikan.
Setelah beberapa saat, maka sang kepala pelayan muncul di sebelah Pears.
Walaupun ekspresi wajah Pears terlihat lembut setelah masuk ke dalam ruangan pribadinya, namun sang kepala pelayan – yang terlihat ramah dan elegan saat berada di luar – saat itu langsung terlihat suram dan angkuh begitu pria itu masuk ke dalam.
Cahaya lampu flourit yang berwarna hijau memantulkan bayangan yang samar di wajah mereka – yang membuat suasana ruangan bawah tanah ini menjadi semakin mengerikan.
"Apa hasil dari pertemuan klan Spencer?" kepala pelayan itu bertanya dengan nada yang agresif dan berkuasa.