Ye Futian mengamati wanita itu dengan seksama. Wanita tersebut mengenakan pakaian berwarna putih yang bersih dan sederhana. Kedua matanya tampak jernih dan menenangkan seperti air danau. Satu pandangan mata ke arahnya rasanya seperti bermandikan di bawah sinar bulan di malam hari, dan siapa pun pasti akan merasakan ketenangan di dalam diri mereka masing-masing.
"Saya hanya sedang berjalan-jalan di sekitar sini. Maaf jika kehadiran saya mengganggu dewi." Perahu tempat Ye Futian berdiri saat ini mendekati tepi danau saat dia membungkuk hormat kepada wanita itu. Ketika berhadapan dengan wanita seperti ini, dia tidak boleh memiliki niatan buruk terhadapnya.
Meskipun kecantikannya bukanlah tipe yang akan menggulingkan suatu kerajaan, namun itu adalah kecantikan yang seolah-olah bukan berasal dari dunia ini, sangat murni dan tak bercela, layaknya seorang dewi yang bukan berasal dari dunia ini, tanpa dihiasi oleh pengaruh duniawi.