Ye Futian memandang ke belakang dan melihat bahwa gerbang itu telah menghilang. Sudah tidak ada lagi jalan keluar baginya.
Dia mengerutkan kening dan menarik napas dalam-dalam. Tidak heran tempat ini dikenal sebagai Zona Terlarang Para Dewa.
Saat dia berkonsentrasi dan memfokuskan kembali pikirannya, Ye Futian mengamati dunia kecil ini dan mendapati bahwa dunia ini cukup indah, terlihat seperti sebuah tempat dimana para pertapa berkultivasi. Dia mungkin telah membuat asumsi yang tepat saat mengatakan bahwa ini adalah tempat kultivasi bagi para dewa. Sebuah aura yang misterius menyelimuti seluruh bagian dari dunia kecil ini, yang tidak dapat ditafsirkan seutuhnya.
Dia memandang jalan di depannya dan samar-samar bisa melihat beberapa mayat di sana.