Li Xun melihat ekspresi yang muncul di wajah Ye Futian dan kini ia menjadi lebih yakin dari sebelumnya. Dia tidak punya pilihan lagi selain menjadikan Li Qingyi sebagai sandera untuk mengancam Ye Futian. Jika dia tidak melakukan hal itu, dia pasti akan mati di tangan Ye Futian.
Dia mengerahkan sedikit kekuatan pada telapak tangannya dan ekspresi Li Qingyi tampak kesakitan seolah-olah dia sedang sesak napas.
Li Xun memusatkan tatapan matanya pada Ye Futian. Pemuda ini telah melangkahkan kaki ke dalam Kota Jinxiao untuk menyelamatkan rekan-rekannya, dan sekarang Li Xun hanya bisa berharap bahwa sosok Li Qingyi cukup penting di mata Ye Futian. Jika tidak, dia harus menyeret Li Qingyi untuk mati bersamanya.
"Jika kau bersedia menjadi tawananku maka aku akan menyerahkan peralatan ritualku," ujar Ye Futian dengan nada serius.
"Lempar peralatan ritual itu kemari, sekarang!" jawab Li Xun.