Tatapan mata semua orang dari Sembilan Negara tertuju pada Ye Futian, sang pemimpin muda dari Negeri Barren. Pada saat ini semua orang benar-benar merasa seolah-olah dia juga seorang pemimpin dari sebuah tempat suci. Meskipun dia masih muda, aura yang dipancarkan oleh Ye Futian sudah seperti seorang Ketua Saint.
Provokasi yang dilakukan oleh Zhou Ya terhadap Ye Futian dianggap berpotensi menjadi sebuah pertempuran yang sengit. Namun, berlawanan dengan anggapan tersebut, ternyata pertempuran itu tidak lebih dari sebuah pembelajaran yang serupa saat seorang Tetua yang berpengalaman sedang memberikan bimbingan kepada seorang juniornya.
Meskipun dia dikenal sebagai sosok yang kuat, Zhou Ya sama sekali tidak bisa memberikan perlawanan.
Pada saat ini, pria itu telah menunjukkan sikap rendah hati, sederhana, sopan, namun tetap saja sombong. Sebenarnya yang mana sikap Ye Futian sesungguhnya?